Harga Seorang Ibu

Apakah Seorang Ibu bisa Dihargai ?? Berapa Anda Mau Beli??

Kami Anak Rohis Masalah Buat Lo...;

Rohis Jadi sorotan Gara-Gara sering dituduh Sarang Teroris

Jadi Akhwat Kudu Kuat

Anda Kuat Dunia Kuat

Film Baru Hina Nabi

Muncul Lagi Maunya Apa Sih??

Negara-Negara Terkorup

9 Desember Adalah Hari Anti Korupsi Sedunia

Monday, 4 February 2013

Saturday, 12 January 2013

Menumbuhkan karakter Hizbullah I


Muqodimah

            Karakter umat islam ini telah hilang dari muka dunia, umat islam sudah tidak mencerminkan
Keislamanya, Bahkan umat islam tidak yang muda tidak pula yang tua sudah tidak ” PD “lagi dengan islam.
         Otak dan kepalanya telah gelap dan digelapkan oleh kaum lain, Gerak dan tindakanya telah di kendalikan oleh kaum lain.
            Umat bagaikan buih dilautan dunia yang terombang-ambing dengan ombak kemusyrikan sehingga terpecah belah baik sadar ataupun tidak sadar .  
            Mengapa hal ini bisa terjadi ??? Rasulullah saw telah mengungkapkan sejak 1400 th yang lalu tentang hal ini dalam sebuuah hadist nya :
: “Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh-musuh Islam) bersatu-padu mengalahkan (memperebutkan) kalian. Mereka seperti gerombolan orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan makanan yang ada di sekitar mereka”. Salah seorang shahabat bertanya: “Apakah karena kami (kaum Muslimin) ketika itu sedikit?”Rasulullah menjawab: “Tidak! Bahkan kalian waktu itu sangat banyak jumlahnya. Tetapi kalian bagaikan buih di atas lautan (yang terombang-ambing). (Ketika itu) Allah telah mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah telah menancapkan di dalam hati kalian ‘wahn’”. Seorang shahabat Rasulullah bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ‘wahn’ itu?” Dijawab oleh Rasulullah saw.: “Cinta kepada dunia dan takut (benci) kepada mati((dalam at-Tarikh al-Kabir, Imam Bukhari; Tartib Musnad Imam Ahmad XXIV/31-32; “Sunan Abu Daud”, hadis No. 4279)
 Cinta dunia dan takut mati inilah yang membuat  uamt ini bermental cembre menjadikan kita bodoh lagi tolol sehingga mudah di ombang-ambingkan oleh orang lain yang membawa ideologi, pemikiran dan kebiasaan selain ideologi, pemikiran dan kebiasaan-kebiasaan islam yang telah di ajarkan oleh penghulu mujahid Muhammad rasulullah.
Hal ini tidak biasa dibiarkan lama-lama dalam tempo sesingkat-singkatnya harus segera diatasi karena lihat diri kita, saya dan anda sekalian sadar tidak sadar telah terkena imbasnya.
Untuk mengatasi ini sebuah harus muncul sebuah karakter sebuah sifat sebuah ghiroh sebuah spririt yang disebut spirit,ghiroh,karakter,sifat HIZBULLAH.


Menumbuhkan Karakter Hizbullah II


Makna/Definisi  Hizbullah.
 Hizbullah Berasal dari bahasa arab yang berarti  Partai Allah, atau Pengikut Allah, atau Golongan Allah. Menurut al-Raghib al-Isfahani, kata Hizb mempunyai makna :  “Suatu jama’ah yang SANGAT KUAT dan TEGAS.” (Tafsir Mizan, ‘Allamah Thabathaba’i)
  Jadi tegasya  hizbullah adalah persatuan umat islam atau jama’ah umat islam yang kuat dan tegas dalam keislaman dan dalam Aqidah.
 Kalau sudah bersatu maka tidak lagi seperti buih di lautan yang gampang di ombang-ambingkan,  Dalam Al-Qur’an  Kalimat  Hizbullah terdapat dalam QS 11 / Al-Mujadilah Ayat 22 dan QS 5 /Almaidah : 56.

Karakter 1.
              Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang ingkar, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya  kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya (waliyukum) pemimpin kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka ruku’. Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpinnya, maka sesungguhnya pengikut Allah (hizbullah) itulah yang pasti menang.” (Quran Surah Al-Maa’idah : 54-56)
A.     Allah mencintai Mereka dan Mereka Mencintai Allah.
Jika Allah sudah mencintai manusia maka seluruh makhluk ini akan mencintai dirinya seperti dalam hadist
Daripada Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau Allah Ta'ala itu mencintai seseorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan memberitahu bahawa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah si Fulan itu (wahai Jibril). Jibril lalu mencintainya, kemudian ia mengundang seluruh penghuni langit dan memberitahu bahawa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah si Fulan itu. Para penghuni langit pun lalu mencintainya. Setelah itu diletakkanlah kecintaan padanya di kalangan penghuni bumi." 

(Muttafaq 'alaih)” 
 Namun cinta itu ada syarat, salah satu syaratnya adalah  :  
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Ali Imran: 31)
Maka Mari belajar untuk mengikuti Rasulullah agar kita memiliki karakter Hizbullah, seperti cintanya para sahabat walau kita tak bisa menyamainya minimal menyerupai atau mendekatai atau berusaha untuk mencintai & mengikuti Rasulullah Saw “
Suatu ketika Umar bin khatab r.a berkata, “ Wahai Rasulullah, saya mencintaimu lebih dari segalanya kecuali nyawa saya. “Nabi saw bersabda” seseorang tidak akan menjadi seorang mukmin yang sempurna sebelum dia lebih mencintai aku dari pada dirinya sendiri.” Lalu Umar r.a. berkata lagi,” sekarang saya mencintai engkau lebih dari diri saya sendiri” Nabi saw bersabda, “Sekarang ia Umar


Menumbuhkan Karakter Hizbullah III


B.Lemah lembut kepada sesama muslim dan keras kepada orang kafir

Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini, "Inilah sifat orang
mukmin yang sempurna yaitu tawadhu' dan rendah diri kepada saudara dan
para walinya, kemudian keras kepada musuh-musuhnya(orang kafir).
         Contoh Ketawdhuan yag harus kita contoh ialah ketwadhuan  imam Abu Hanifah r.h, suatau ketika Abu hanifah melewati anak-anak yang sedang bermain di jalan, dia berkata pada salah satu orang di antara mereka : “ wahai anak-anak ku hati-hati nanti jatuh ketanah, anak-anak menjawab :” Engkau yang harus hati-hati, agar jangan sampai jatuh karena terperosoknya orang sholeh adalah terperosoknya alam ( maksudnya kesalahanya menyebabkan kesalahan manusa lainya )
            Abu hanifah berkata : Demi Allah sejak itu aku tidak mengeluarkan fatwa setelah berdiskusi dengan murid-muridkan selama 40 hari
Ingatlah wahai sahabat “
"Tawadhu'termasuk akhlak para nabi dan sombong termasuk akhlak orang-orang kafir dan para firaun."
            Sedang Keras disini ialah keras secara Aqidah dan di Aplikasikan dalam prinsip-prinsip syari’ah, diantara keras itu adalah tidak mengikuti adat istiadat mereka “
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpin(mu), sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kalian yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (al-Maidah: 51)
         Kita tidak bisa mengikuti adat dan budaya mereka karena kita sebagai umat islam secara tegas memiliki karakter tersendiri yaitu karakter yang bersumber dari kalamullah, kita akan menjadi mulia dengan sumber itu jika kita memilih selain itu maka kita akan hina.
            Umar ibnu khotob telah mengatakan “kita adalah umat yang telah dimuliakan dengan islam barang siapa mencari kemuliaan selain dengan islam maka ia akan hina “

Menumbuhkan Karakter Hizbullah 4


C.Ahlul Jihad.
Mereka adalah orang yang selalu menegakan islam dengan usaha yang sungguh-sungguh mereka senantiasa berada di garis depan dan terdepan dalam jihad fiesabilillah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Aljihad
adalah diantar bukti kecintaan seseorang yang tinggi kepada Robbnya.”
Karena ia mengorbankan harta dan bahkan nyawanya untuk Allah Ta’ala
padahal keduanya adalah sesuatu yang sangat berharga baginya, jika
tidak memiliki sifat ini sangat mungkin seseorang meninggalkan
perjuangannya karena secuil kesenangan dunia dan pasti bakhil untuk
berkorban di jalan Allah Ta’ala sehingga Allah Ta’ala memujinya dengan
Jihad yang dilakukan harus sungguh – Sungguh karena kesungguhan adalah Jihad Lihat QS: 22:78
Dan berjihadlah kamu dengan sebenar-benarnya Jihad.(Qs.22:78)
Pernah Abu dzar R.a bertanya” Amalan apa yang  paling utama ? Nabi saw menjawab “ Iman kepada Allah dan Jihad di jalanNya ( HR.Bukhori)
Para sahabat telah mencontohkan kepada kita bagaimana seharusnya berjuang untuk Allah, suatu ketika umair bin Alhumam sedang berada di medan perang.
            Suatu ketika ada seorang badui datang menemui nabi saw, lalu dia beriman dan mengikuti beliau . kemudian dia berkata, “ aku akan berhijrah bersama engkau ?” maka beliau (rasulullah)  menitipkan orang badui ini kepada  sebagian sahabat beliau. Setelah terjadi perang, nabi saw mendapatkan ghonimah, beliau membagikan dan membagi untuk dirinya, lalu beliau saw memberikan kepada para sahabat beliau sesuatu yag beliau bagi untuknya dan dia sendiri sedang mengatur urusan mereka, setelah ia datang ( sahabat) ia memberikan nya pada orang itu ( orang badui) lalu ia berkata “ “ Apa ini ??? mereka menjawab “ bagian yang telah nabi saw bagi untuk mu “ kemudian dia mengambilnya dan membawanya menemui nabi saw lalu bertanya “ Apa ini ??  beliau bersabda “ aku telah membaginya untukmu “ lalu orang badui itu mengatakan  “ Bukan untuk hal ini aku mengikuti engka, tapi aku mengikuti engkau agar aku dilempar kesana dan kesini sambil ia menunjuk tenggorokanya sendiri dengan tombak, sampai aku mati dan aku masuk syurga” jika kamu jujur kepada Allah niscaya Allah jujur kepada mu..”
  Benar saja tak lama kemudian para sahabat kembali melanjutkan peperanganya, setelah usai perang  orang badui itu syahid dalam dirinya terdapat luka tepat dimana yang ia tunjuk tadi. Ketika itu rasulullah mendo’akan beliau “ Ya Allah inilah Hamba Mu, dia telah keluar berhijrah di jalan Mu, lalu ia terbunuh dalam keadaan syahid, dan ku menjadi saksi atas hal ini ( HR.An-nasa’i)
            Maka ghiroh yang seperti inilah yang harus kita miliki dan kita aplikasikan pada jihad konteks hari ini, jika hari ini jihad adalah amar makruf maka bagaimana kita dapat beramar ma’ruf dan nahi munkar dengan semagat baja tersebut.
            Dengan demikian kita telah menuju satu karakter yaitu karakter hizbullah.


Menumbuhkan Karakter Hizbullah 5


D.Berani, Teguh Dan Sabar
            Sifat selanjutnya dari hizbullah adalah  berani alias tidak takut celaan orang,, rasulullah saw mengajarkan doa kepada kita dengan do’a “ Yang suka mencela atas jalan Allah, Rasulullah telah mengajakan do’a kepada kita dengan do’a “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada Mu dari sifat kikir.
            Selaku orang yang berjiwa hizbullah memang harus berani baik dicela ataupun di bantai sekalipun ketika menajalankan syariat islam ini atau dalam berjihad ini, masih ingatkan kita tentang kisah keberanian thariq bin jiyad Thariq beserta pasukannya dihadapkan dengan 25.000 prajurit Visigoth. Sebuah peperangan yang tidak seimbang dalam segi jumlah. Tapi tentu saja, bagi kaum muslimin hal itu sama sekali bukan masalah. Bukankah sekian banyak peperangan yang dimenangkan oleh kaum muslim, adalah ketika jumlah mereka jauh lebih sedikit dari musuh??? Pada mulanya kedatangan pasukan Thariq ini membuat heran Tudmir, penguasa setempat yang berada di bawah kekuasaan Raja Roderick, karena mereka datang dari arah yang tidak diduga-duga, yaitu dari arah laut
Namun, yang fenomenal adalah, tindakan yang diambil oleh sang panglima Thariq bin Ziyad yang memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa para pasukan kaum muslimin!!! Sebuah langkah yang sampai sekarang dicatat dalam sejarah sebagai suatu bentuk keberanian dan keyakinan yang tiada banding, yang hanya bisa dilakukan atas dasar keimanan yang besar dan keyakinan akan pertolongan Allah SWT ditengah suasana pertempuran dan  kondisi pasukan muslim yang saat itu sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Sebuah pidato panjang yang disampaikan oleh panglima mereka, Thariq bin Ziyad yang membuat jiwa kaum muslimin yang siap berjihad menggelora……

     
“Wahai saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian, ke manakah kalian akan lari?, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan selain dari barang-barang yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian!!”Akhirnya pertempuran ini dimenangkan oleh Thariq beserta pasukan kaum muslimin. 

Menumbuhkan Karakter Hizbullah 6


E.MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI PENOLONG

AYAT 55-56 dalam Qs.almaidah  turun berkenaan hijrah nya rasulullah kemadinah Beliau didatangi oleh Bani Asad bin Khuzaimah. Mereka berjumlah tujuh ratus orang, laki-laki dan perempuan. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah diasingkan dan diputus dari kabilah dan keluarga kami. Lalu siapakah yang menolong kami?” Kemudian turunlah ayat ini.
Walaupun dalam ayat ini yang menjadi penolong adalah Allah,rasul dan orang beriman namun semua berpangkal kepada satu yaitu Allah swt, semuanya diungkapkan dalam bentuk tunggal (waliyyukum) dan tidak diungkapkan dalam bentuk jamak (awliyâukum).
Abdurrahman as-Sa’di menuturkan, berwali kepada Allah dilakukan dengan beriman dan bertakwa kepada-Nya. Siapapun yang Mukmin dan bertakwa, sesungguhnya dia telah berwali kepada Allah. Siapa yang berwali kepada Allah, berarti dia telah berwali kepada Rasul-Nya. Siapapun yang berwali kepada Allah dan Rasul-Nya, dia juga berwali kepada orang-orang yang berwali kepada-Nya, yakni kaum Mukmin yang melaksanakan keimanannya secara lahir-batin, yang ikhlas terhadap Tuhannya dengan mendirikan shalat beserta segala syarat, fardhu, dan penyempurnanya; memperbaiki akhlak; dan membayar zakat dari harta mereka untuk orang-orang yang berhak atasnya.
ÙˆَالْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ُونَ ÙˆَالْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†َاتُ Ø¨َعْضُÙ‡ُÙ…ْ Ø£َÙˆْÙ„ِÙŠَاءُ Ø¨َعْضٍ
Orang-orang Mukmin, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. (QS at-Taubah [9]: 71)
Dan orang mukimin yang menjadi penolong adalah seorang mukmin yang benar dalam kemukminanya yaitu yang menjalankan syari’at seperti sholat,zakat dan yag lainya.
            Ayat selanjutnya menunjukan kita hanya diperbolehka n menjadikan Allah,rasul dan orang beriman sebagai penolong, kita hanya boleh loyal kepada mereka, dan tidak boleh loyal kepada selain mereka.
            Nah apabila semua bisa melaksanakan sifat-sifat di atas dialah orang yang memilki karakter hizbulloh.                                   

            =è karakter dalam QS Al-mujadilah :22   
 Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (Q.s. Al-Mujadilah: 22)
Ciri-ciri hizbullah dalam ayat ini adalah baro’ ( ati loyalitas ) kepada orang –orang yang memusuhi islam.
Tidak berkasih sayang kepada mereka sekalipun mereka adalah orang tua atau kerabatnya Diriwayatkan bahwa ayat 22 ini turun mengenai kejadian Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ketika ia membunuh ayahnya dalam perang badar. Juga Mush’ab bin Umair telah membunuh saudara sekandung Ubid bin Umair. Sedangkan Abu Bakar As-Siddiq hampir membunuh puteranya Abdurrahman




ila Online - Just For Fun
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Site Search