tag:blogger.com,1999:blog-54147794259635000292024-03-05T03:01:11.598-08:00Blessing News News,Informatif & MenggugahUnknownnoreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-5414779425963500029.post-2206872477958557012012-09-11T01:19:00.002-07:002012-09-11T01:19:17.453-07:00Rasulullah_ Beribu ujian Da'wah Tetap Jalan<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Saudara – saudari ku, Sejak awal-awal rasulullah berjuang untuk menyebarkan
islam rasulullah sudah menghadapi
tantangan dari mulai yang bersifat psikologis ataupun yang bersifat fisik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgasXd2jEYWS83LTfWU-bSsJmp9u830sO0s45oOaBWrnZc7er6p34SYj1R4_vTwmyU0ZxyxkVyOK2T63N9K4XmihnTOv0JGZZEjht9qD5yrpemCA6MGHiQWjpSqOPHY9qvgAoKJApoc3ew/s1600/ana-love-rasulullah.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgasXd2jEYWS83LTfWU-bSsJmp9u830sO0s45oOaBWrnZc7er6p34SYj1R4_vTwmyU0ZxyxkVyOK2T63N9K4XmihnTOv0JGZZEjht9qD5yrpemCA6MGHiQWjpSqOPHY9qvgAoKJApoc3ew/s1600/ana-love-rasulullah.jpg" /></a><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Rasulullah
Saw seorang yang mulia dikatakan <b>Gila </b> oleh orang yang tak menyenangi perjuangan
beliau _<i>dan mereka berkata: "Hai
orang yang diturunkan kepadanya adz-Dzikr (al-Qur'an), sesungguhnya engkau
adalah orang yang benar-benar gila". (Q.S.15/ al-Hijr: 6)</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Merekapun
mengatakan beliau <b>tukang Sihir _</b>"<i>Dan mereka heran karena mereka kedatangan
seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir
berkata :"ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta". (Q.S.
38/Shaad: 4)</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Pernah
Rasulullah duduk bersama-sama dengan para sahabat yang terdiri dari kaum yang <b>Lemah ( mustadh’afun) </b>Lalu orang-orang
kafir itu dengan seenaknya sendiri mengatakan orang-<i>orang semacam itukah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah
kepada mereka?". (Q.S. 6/al-An'am: 53)</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Para pembenci rasulullah tidak hanya membenci
beliau namun juga membenci ajaran beliau dan menghalangi orang lain untuk tidak
menerima ajaran islam, “ Jika Rasulullah
saw selesai mengajarkan Al-Qur’an kepada manusia maka an-Nadhar bin al-Harits salah satu penghalang
da’wah rasul datang kemajelis tersebut dan mengisahkan kepada mereka tentang
cerita raja-raja Persia, Rustum dan Asvandiar. Setelah itu, dia berceloteh:
"Kalau begitu, bagaimana bisa ucapan Muhammad lebih bagus dari ucapanku
ini?". Untuk menyaingi apa yang di
sampaikan oleh rasulullah itu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Ujian-ujian
di atas dirasa oleh kaum kaffirin tidak bisa melemah da’wah rasul maka segera
mereka bermusyawarah dan mengambil langkah yang lebih <b>Ekstrim </b>yaitu <b>Menyiksa Para
Pengikut rasulullah Saw.</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Abu Jahal, jika mendengar seorang laki-laki masuk Islam,
berketurunan bangsawan serta memiliki perlindungan (suaka), maka dia mencaci,
menghina serta mengancamnya dengan mengatakan bahwa dia akan membuatnya
mengalami kerugian materil dan psikologis. Sedangkan bila orang tersebut lemah
maka dia menggebuk dan menghasutnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Ustman
bin Affan di gulung oleh pamanya dengan tikar lalu Asapi dari bawahnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Mush'ab
bin 'Umair, manakala ibundanya mengetahui keislamannya, membiarkan dirinya
kelaparan dan mengusirnya dari rumah padahal sebelumnya dia termasuk orang yang
hidup berkecukupan. Lantaran tindakan ibundanya tersebut, kulitnya menjadi
bersisik layaknya kulit ular.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Shuhaib
bin Sinan ar-Rumy disiksa hingga kehilangan ingatan dan tidak memahami apa yang
dibicarakannya sendiri. <i>Astaghfirullah</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Bilal, maula
Umayyah bin Khalaf al-Jumahi mengalami perlakuan yang sangat kejam dari
majikannya. Pundaknya diikat dengan tali lantas tali tersebut diserahkan kepada
anak-anak kecil untuk diseret dan dibawa keliling sepanjang pegunungan Mekkah.
Akibatnya, bekas tali tersebut masih nampak di pundaknya. Umayyah, sang majikan
selalu mengikatnya kemudian menderanya dengan tongkat. Kadang ia dipaksa duduk
di bawah teriknya sengatan matahari. Ia juga pernah dipaksa lapar. Puncak dari
itu semua adalah saat dia dibawa keluar pada hari yang suhunya sangat panas,
kemudian dibuang ke Bathha' (tanah lapang berkerikil) Mekkah. Setelah itu, ia
ditindih dengan batu besar dan ditaruh ke atas dadanya. Ketika itu, berkata
Umayyah kepadanya:"Tidak, demi Allah! engkau akan tetap mengalami seperti
ini sampai engkau mati atau engkau kafir terhadap (ajaran) Muhammad dan
menyembah al-Laata dan al-'Uzza". Meskipun dalam kondisi demikian, ia
tetap berteriak: "Ahad, Ahad". Mereka terus menyiksanya hingga suatu
hari Abu Bakar melewatinya, lalu membelinya dan menukarkannya dengan seorang
anak berkulit hitam. Ada riwayat yang mengatakan: dengan tujuh uqiyyah (satu
uqiyyah= 12 dirham atau 28 gram-red) atau lima uqiyyah dari perak, kemudian
beliau memerdekakannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> 'Ammar
bin Yasir maula Bani Makhzum sekeluarga radhiallaahu 'anhum ; dia, ayahnya dan
ibunya yang masuk Islam tak luput dari penganiayaan. mereka diseret keluar
menuju al-Abthah (suatu tempat di Mekkah) oleh kaum Musyrikin yang dipimpin
oleh Abu Jahal. Saat itu suhu udara sangat panas dan menyengat. Maka dalam
kondisi seperti itulah mereka menyiksa keluarga tersebut. Ketika mereka sedang
menjalani siksaan, Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam melintas di hadapan mereka
sembari bersabda: "Bersabarlah wahai Ali Yasir (keluarga besar Yasir)!
Sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga". Yasir,
ayahnya meninggal dunia dalam siksaan tersebut sedangkan ibunya, Sumayyah
ditusuk oleh Abu Jahal dari arah qubulnya dengan tombak dan meninggal dunia
seketika. Dialah syahidah (wanita yang mati syahid) pertama dalam Islam.
Setelah itu, kaum Musyrikin tersebut meningkatkan frekuensi siksaan mereka
terhadap 'Ammar; terkadang dengan menjemurnya saja, terkadang dengan meletakkan
batu besar yang memerah (saking panasnya) diatas dadanya dan terkadang dengan menenggelamkannya
alias membenamkan mukanya ke dalam air. Kala itu, mereka berkata kepadanya:
"kami tidak akan terus menyiksamu hingga engkau mencaci Muhammad atau
mengatakan sesuatu yang baik terhadap al-Laata dan al-'Uzza. Maka, dia pun
secara terpaksa menyetujui hal itu. Setelah itu dia mendatangi Nabi sambil
menangis dan meminta ma'af atas kejadian tersebut kepada beliau Shallallâhu
'alaihi wasallam. Ketika itu, turunlah ayat: "Barangsiapa yang kafir
kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan dari Allah), kecuali
orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak
berdosa)…". (Q.S. 16/an-Nahl: 106).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVApXgFPrin2fXc1hNMH5hpB98QVl6YZAd5EsesSjiJtvL6daiI5B_U0Ku9mqJWwNvEdLkoyamnS7eUdPr-dWgG7WtIgB2TM2saLTnwqGoIBY9xOo1MGWWs6-hHe8exCQKR5gaY0zMEKY/s1600/Kaligrafi+Muhammad+SAW+-+sumber+fb.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVApXgFPrin2fXc1hNMH5hpB98QVl6YZAd5EsesSjiJtvL6daiI5B_U0Ku9mqJWwNvEdLkoyamnS7eUdPr-dWgG7WtIgB2TM2saLTnwqGoIBY9xOo1MGWWs6-hHe8exCQKR5gaY0zMEKY/s400/Kaligrafi+Muhammad+SAW+-+sumber+fb.jpg" width="400" /></a><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Abu
Fakihah – namanya Aflah – seorang maula Bani 'Abdi ad-Daar mukanya
dijerembabkan oleh kaum Musyrikin ke tanah yang melepuh oleh terik matahari,
kemudian diletakkan diatas punggungnya sebuah batu besar hingga dia tak dapat
bergerak lagi. Dia dibiarkan dalam keadaan demikian hingga hilang ingatan.
Suatu kali, mereka mengikat kakinya dengan tali, lalu menyeretnya dan melemparkannya
ke tanah yang melepuh oleh terik matahari seperti yang dilakukan terhadapnya
sebelumnya, kemudian mencekiknya hingga mereka mengira dia telah mati. Saat
itu, Abu Bakar melewatinya lalu membeli dan memerdekakannya karena Allah
Ta'ala.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Khabbab
bin al-Aratt, maula Ummi Anmaar binti Siba' al-Khuza'iyyah disiksa oleh kaum
Musyrikin dengan aneka siksaan; rambutnya mereka jambak dengan keras sekali,
lehernya mereka betot dengan kasar lalu melemparkannya ke dalam api yang
membara kemudian –dalam kondisi demikian- jasadnya mereka tarik sehingga api
itu terpadamkan oleh lemak yang meleleh dari punggungnya</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Dari
kalangan budak Muslimah, terdapat riwayat Zunairah, an-Nahdiyyah dan Ummu
'Ubais. Tatkala mereka masuk Islam, kaum Musyrikinpun melakukan penyiksaan
terhadap mereka sama seperti yang telah dilakukan terhadap para shahabat
sebelumnya diatas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Dan
masih banyak yang lainya..</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Di
rasa oleh kaffiri Quroisy cara di atas masih saja tidak dapa melumpuhkan da’wah
islam karena rasulullah <b>TAK MENGENAL
BERHENTI UNTUK BERDA’WAH </b> Maka mereka
mendatngi paman rasulullah dan mengancam beliau. Mereka berkata <i>"wahai Abu Thalib! Sesungguhnya kami
menghargai usia, kebangsawanan dan kedudukanmu. Dan sesungguhnya pula, kami
telah memintamu menghentikan gelagat keponakanmu itu, namun engkau tidak
melakukannya. Sesungguhnya kami, demi Allah! tidak akan mampu bersabar atas
perbuatan mencela nenek moyang kami, membuyarkan impian kami dan mencemooh
tuhan-tuhan kami hingga engkau mencegahnya sendiri atau kami yang akan membuat perhitungan
dengannya dan denganmu sekaligus. Setelah itu, kita lihat siapa diantara dua
kelompok ini yang akan binasa..”</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Apakah
dengan berbagai ujian-ujian berat itu rasulullah berhenti untuk berdakwah,
berhenti untuk berjuang tidak Tidak dan TIDAK.......rasulullah justru
mengatakan dengan kata-kata yang penuh dengan semangat dan motivasi dengan
perkataan yang keluar dari hati yang di selimuti cahaya iaman yaitu <i>“"wahai pamanku! Demi Allah! andaikata
mereka letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku
meninggalkan agama ini -hingga Allah memenangkannya atau aku binasa karenanya-
niscaya aku tidak akan meninggalkannya</i>". Beliau mengungkapkannya
dengan berlinang air mata dan tersedu, lalu berdiri untuk berpaling namun
ketika itu, pamannya memanggilnya dan menghampirinya sembari berkata:
"Pergilah wahai keponakanku! Katakanlah apa yang engkau suka, demi Allah!
aku tidak akan pernah selamanya menyerahkanmu kepada siapapun!". Lalu dia
merangkai beberapa untai bait (artinya)<br />
<br />
</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span lang="IN" style="color: #c0504d; line-height: 115%;">Demi Allah! mereka semua tidak akan dapat
menjamahmu <br />
Hingga aku terkubur berbantalkan tanah <br />
Berterang-teranganlah dengan urusanmu, tiada cela bagimu <br />
Bergembira dan bersuka citalah dengan hal itu.</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Pernah ada
sahabat yang datang mengadu kepada rasulullah _ Mengapa rasul tidak memintakan
kepada Allah pertolongan untuk kami, mengapa anda tidak mendo’akan kami.
Krmudian rasulullah saw menjawab keluhan itu : </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><b><i><span lang="IN" style="color: #1f497d; line-height: 115%;">“Telah terjadi sebelum kamu penyiksaan kepada seorang
lelaki, di gali baginya kuburan di tanah dan di masukan kedalamnya, kemudian di
datangkan gergaji untuk di letakkan di atas kepalanya dan di jadikan dua bagian
.setelah itu disisir dengan sisir yang terbuat dari besi dengan memisahkan
daging dan tulangnya . Namun siksaan tersebut sama sekali tidak mengubah dia dari
agama Allah. Demi Allah. Sungguh Allah menginginkan perkara ini sehingga
seorang pengendara dari shan’a sampai hadhramaut tidak takut kecuali
hannya kepada Allah,serta tidak takut
akan kambingnya kecuali srigala, akan tetapi anda sekalian terburu-buru</span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Patut
pembaca fahami bahwa rasulullah bukan hanya di uji dengan kesusahan namun ia
pun pernah di tawari dengan berbagai tawaran duniawi “</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dengarlah! Aku ingin menawarkan beberapa hal
kepadamu lantas bagaimana pendapatmu tentangnya?. Semoga saja sebagiannya dapat
engkau terima”.</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">“wahai Abu al-Walîd! katakanlah, aku akan
mendengarkannya!”, jawab Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam .</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">“wahai anak saudaraku! Jika apa yang engkau
bawa itu semata hanya menginginkan harta, kami akan mengumpulkan harta-harta kami
untukmu sehingga engkau menjadi orang yang paling banyak hartanya diantara
kami; jika apa yang engkau bawa itu semata hanya menginginkan kedudukan, maka
kami akan mengangkatmu menjadi tuan kami hingga kami tidak akan melakukan
sesuatupun sebelum engkau perintahkan; jika apa yang engkau bawa itu semata
hanya menginginkan kerajaan, maka kami akan mengangkatmu menjadi raja; dan jika
apa yang datang kepadamu adalah jin yang engkau lihat dan tidak dapat engkau
mengusirnya dari dirimu, kami akan memanggilkan tabib untukmu serta akan kami
infakkan harta kami demi kesembuhanmu, sebab orang terkadang terkena oleh jin
sehingga perlu diobati”, katanya - atau sebagaimana yang dia katakan- hingga
akhirnya ‘Utbah selesai dan Rasulullah mendengarkannya</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dia
menjawab: “ya”. <br />
Beliau berkata: “ Nah, sekarang dengarkanlah dariku!”. <br />
Dia menjawab: “ya, akan aku dengar”.</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Beliau
membacakan firmanNya (surat Fushshilat dari ayat 1-5) artinya :” Hâ mîm [1].
Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang [2]. Kitab yang
dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam Bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui [3]. Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi
kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan
[4]. Mereka berkata: ‘hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang
kamu seru kami kepadanya..[5]”.</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kemudian
Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam melanjutkan bacaannya. <br />
Tatkala ‘Utbah mendengarnya, dia malah diam serta khusyu’ mendengarkan sambil
bertumpu diatas kedua tangannya yang diletakkan dibelakang punggungnya hingga
beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam selesai dan ketika melewati ayat sajadah,
beliau bersujud. Setelah itu, beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda:
“wahai Abu al-Walîd, engkau telah mendengarkan apa yang telah engkau dengar
tadi. Sekarang terserah padamu”. <br />
<br />
‘Utbah bangkit dan menemui para shahabatnya. Melihat kedatangannya, sebagian
mereka berkata kepada sebagian yang lain: <br />
<br />
“kami bersumpah atas nama Allah! sungguh Abu al-Walid telah datang kepada
kalian dengan raut muka yang berbeda dengan sewaktu dia pergi tadi”.</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-indent: 0.5in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Itulah rasulullah dia tidak
berhenti, tidak mengiyakan tawaran duniawi yang menggiurkan,itulah rasulullah
atas pertolongan Nya atas ayat-ayatnya yang senantiasa menguatkan hati
rasulullah beliau tidak berhenti berdakwah, </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><b><i><span lang="IN" style="color: #1f497d; line-height: 115%;">Wahai
saudaraku Berlarilah menuju cita-citamu
jangan berhenti mohonlah pertolongan
Allah karena sesungguhnya pertolongan Allah amatlah Dekat .. dekat dan DEKAT
SEKALI...</span></i></b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414779425963500029.post-24680943472750298792012-06-30T00:19:00.000-07:002012-07-28T01:56:54.422-07:00Khutbah Rasulullah dan Piagam Madinah<link href="file:///C:%5CUsers%5CAXIOOT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAXIOOT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAXIOOT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:616180803;
mso-list-template-ids:-1548055474;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rasulullah
Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam memasuki kota Madinah pada bulan Rabi'ul Awal dan
menetap di sana. Kemudian pada bulan Shafar tahun berikut beliau mem-bangun
masjid dan tempat tinggal beliau. Lalu kaum Anshar yang merupakan penduduk asli
kota Madinah berbondong-bondong masuk Islam sehingga tidak tersisa satu rumah
pun melainkan penghuninya telah memeluk Islam. Kecuali beberapa kabilah seperti
Khatmah, Waqif, Wail dan Umayyah, mereka adalah kabilah dari suku Aus. Mereka
tetap bersikeras di atas kemusyrikan. <br />
<br />
Khutbah pertama yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam
-menurut riwayat yang sampai kepadaku dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan aku
berlindung kepada Allah dari mengada-ada atas nama Rasulullah- adalah beliau
berdiri di hadapan mereka lalu mengucapkan hamdalah dan memuji Allah Ta'ala
kemudian berkata: <br />
<br />
"Amma ba'du, wahai sekalian manusia, persiapkanlah bekal untuk dirimu
kelak. Demi Allah ketahuilah bahwa masing-masing kalian akan dikejutkan dengan
kematian hingga ia meninggalkan kambing-kambingnya tanpa penggembala. Kemudian
Allah akan berbicara kepadanya tanpa melalui penerjemah dan tanpa penghalang:
"Bukankah rasul-Ku telah datang kepadamu dan menyampaikannya kepadamu?
Bukankah Aku telah mencurahkan harta kepadamu dan Aku lebihkan bagimu? Lalu apa
yang telah engkau lakukan untuk bekal dirimu?" Ia menoleh ke kanan dan ke
kiri namun ia tidak melihat apapun. Lalu ia melihat ke depan namun yang
terlihat olehnya hanyalah Neraka jahannam. Maka barangsiapa dapat menjaga wajahnya
dari api Neraka meskipun dengan sebiji kurma hendaklah ia lakukan. Bagi yang
tidak punya maka cukup dengan perkataan yang elok. Karena setiap kebaikan akan
dilipatganda-kan pahalanya sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali
lipat." <br />
As-Salaamu 'alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. <br />
<br />
Dalam kesempatan berikutnya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam
berkhutbah: <br />
<br />
"Segala puji hanyalah milik Allah semata, saya memujiNya, memohon
pertolongan kepadaNya dan berlindung kepadaNya dari keburukan diri kami dan
dari kejelekan amal kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah niscaya tidak
ada yang dapat menyesatkannya. Barangsiapa yang disesatkan olehNya niscaya
tidak ada satu pun yang dapat memberinya hidayah. Saya bersaksi bahwa tiada
Ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata tiada sekutu
bagiNya. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sungguh
beruntunglah orang yang Allah hiasi hatinya dengan Kitabullah dan memasukkannya
ke dalam Islam setelah kekafirannya serta lebih memilih Kitabullah daripada
perkataan-perkataan manusia. Karena sesungguhnya Kitabullah adalah sebaik-baik
dan seindah-indah perkataan. <br />
<br />
Cintailah apa yang dicintai Allah dan cintailah Allah dengan sepe-nuh hati
kalian, janganlah kalian bosan membaca Kalamullah dan dzikrullah. Dan janganlah
sampai hati kalian mengeras, karena Allah akan memilih dan mengistimewakan dari
setiap apa yang telah dicipta-kanNya. Allah telah menamakannya sebagai amal
yang terpilih dan terbaik <i>{Yaitu Allah telah menamakan dzikir dan tilawah
Al-Qur'an sebagai amal-amal pilihan yang terbaik, dalilnya firman Allah:
"Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya."
(Al-Qashash: 68)} <br />
Dan mengistimewakan sebagian hambaNya {Yaitu Allah menamai sebagian hambaNya
dengan Mushthafa (hamba pilihan)}.</i> Cintailah perkataan yang baik dan cintai
juga perkara halal dan haram yang telah ditetapkan bagi kalian. Sembahlah Allah
semata janganlah berbuat syirik kepada-Nya. Bertakwalah dengan sebenar-benar
takwa. Jujurlah karena Allah dalam bertutur kata. Dan hendaklah kalian saling
mencintai karena Allah. sesungguhnya Allah pasti marah bila perjanjianNya
dilanggar." Was salamu 'alaikum. <br />
Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam menulis sebuah piagam buat kaum
Muhajirin dan Anshar berisi perjanjian damai dengan kaum Yahudi di Madinah,
Rasulullah membiarkan mereka tetap memeluk agama mereka dan tidak mengusik
harta benda mereka. Rasulullah menetapkan beberapa persyaratan kepada mereka,
beliau menulis sebagai berikut: <br />
<br />
<i>Bismillahirrahmanirrahim,</i> <br />
<br />
Ini adalah kitab yang ditulis oleh Muhammad Nabiyullah buat kaum mukminin
muslimin dari kalangan Quraisy dan Yatsrib, orang-orang yang mengikuti dan
menyertai mereka serta berjuang bersama mereka. Bahwa mereka adalah umat yang
satu. Kaum Muhajirin Quraisy tetap sebagaimana status mereka dahulu (Yakni
status sebelum masuk Islam), saling bantu-membantu dalam membayar diyat di
antara mereka serta menebus saudara mereka yang tertawan dengan cara yang
ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. Bani 'Auf juga sebagaimana status
mereka dahulu saling bantu memban-tu dalam membayar diyat sebagaimana dahulu,
setiap kelompok menebus saudara mereka yang tertawan dengan cara yang ma'ruf
dan adil terhadap kaum mukminin. <br />
<br />
Bani Sa'idah juga sebagaimana status mereka dahulu saling bantu membantu dalam
membayar diyat sebagaimana dahulu, setiap kelompok menebus saudara mereka yang
tertawan dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. <br />
<br />
Bani Al-Harits juga sebagaimana status mereka dahulu saling bantu membantu
dalam membayar diyat sebagai-mana dahulu, setiap kelompok menebus saudara
mereka yang tertawan dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. <br />
<br />
Bani Jusyam juga sebagaimana status mereka dahulu saling bantu membantu dalam
membayar diyat sebagaimana dahulu, setiap kelompok menebus saudara mereka yang
tertawan dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. <br />
<br />
Bani An-Najjar juga sebagaimana status mereka dahulu saling bantu membantu
dalam membayar diyat sebagaimana dahulu, setiap kelompok menebus saudara mereka
yang tertawan dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. <br />
<br />
Bani Amru bin 'Auf juga sebagaimana status mereka dahulu saling bantu membantu
dalam membayar diyat sebagaimana dahulu, setiap kelompok menebus saudara mereka
yang tertawan dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. Bani
An-Nabiit juga sebagaimana status mereka dahulu saling bantu membantu dalam
membayar diyat sebagaimana dahulu, setiap kelompok menebus saudara mereka yang
tertawan dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. Bani Al-Aus
juga sebagaimana status me-reka dahulu saling bantu membantu dalam membayar
diyat sebagaimana dahulu, setiap kelompok menebus saudara mereka yang tertawan
dengan cara yang ma'ruf dan adil terhadap kaum mukminin. <br />
<br />
Sesungguhnya kaum mukminin tidak membiarkan saudaranya terlilit utang dan
tanggungan yang berat dengan memberikan secara ma'ruf bantuan kepadanya dalam
membayar tebusan ataupun diyat. Dan tidak mengikat perjanjian dan transaksi
apapun terhadap budak saudaranya sesama mukmin tanpa sepengetahuannya.
Sesungguhnya kaum muk-minin mencegah saudaranya yang berbuat jahat atau hendak
berbuat zhalim, dosa, pelanggaran dan kerusakan di tengah mereka. Mereka semua
saling bahu-membahu dalam mengatasinya. Meskipun pelakunya adalah anak salah
seorang dari mereka. Seorang mukmin tidak boleh membunuh saudaranya sesama
mukmin karena tuntutan qishash orang kafir dan tidak boleh menolong orang kafir
atas kaum mukminin. <br />
<br />
Sesungguhnya perlindungan Allah itu berlaku untuk semua lapisan kaum mukminin.
Allah melindungi orang yang dilindungi seorang muk-min walaupun derajatnya
rendah. Sesungguhnya kaum mukminin saling melindungi satu sama lainnya terhadap
orang lain. Dan bahwasanya siapa saja yang mengikuti kami dari kalangan Yahudi
maka ia berhak men-dapat pembelaan dan patut diteladani, tidak akan dizhalimi,
tidak akan dibiarkan kepada orang yang memerangi mereka. Dan sesungguhnya
per-damaian yang dilakukan oleh setiap kaum mukminin itu sama statusnya. <br />
<br />
Seorang mukmin tidak boleh mengadakan perdamaian dengan orang kafir di medan
pertempuran fi sabilillah kecuali dengan persyaratan yang adil dan sama rata. <br />
Setiap pejuang yang turut berperang bersama kaum muslimin harus saling bahu
membahu sesama mereka. Sesungguhnya setiap kaum mukminin harus menuntut balas
atas darah saudaranya yang ditumpahkan fi sabilillah. Sesungguhnya kaum
mukminin muttaqin berada di atas petunjuk yang terbaik dan paling lurus. Dan
sesungguhnya seorang musyrik tidak berhak melindungi harta dan jiwa kaum
Quraisy. Dan tidak dapat menghalangi kaum mukminin terhadapnya. Dan barangsiapa
membunuh seorang mukmin tanpa hak maka dia harus menanggung hukumannya (qishash
atau diyat) kecuali dimaafkan oleh wali yang terbunuh. Dan se-luruh kaum
mukminin harus menuntutnya dan tidak halal bagi mereka kecuali mengajukan
tuntutan. <br />
<br />
Dan sesungguhnya tidak halal bagi setiap mukmin yang menyetujui perjanjian ini
dan beriman kepada Allah dan rasulNya serta hari Akhirat untuk membantu atau
melindungi pelaku bid'ah. Dan barangsiapa menolong atau melindunginya maka
atasnya laknat Allah dan kemurkaanNya pada hari Kiamat. Tidak akan diterima
tebusan atau ganti apapun darinya pada Hari Kiamat nanti. Dan apabila kalian
berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya. <br />
<br />
Sesungguhnya kaum Yahudi harus selalu memberikan bantuan materi kepada kaum
mukminin untuk berperang. Sesungguhnya Yahudi Bani 'Auf adalah umat yang satu
bersama kaum mukminin, kaum Yahudi bebas menjalankan agama mereka dan kaum
muslimin juga bebas menjalankan agama mereka, demikian pula dalam urusan budak
dan pribadi mereka. Kecuali orang-orang yang berbuat zhalim atau berbuat dosa
maka sesungguhnya ia hanyalah membinasakan diri dan hartanya sendiri. Demikian
pula perjanjian ini berlaku juga buat: <o:p></o:p></span></h2>
</div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yahudi Bani Najjar. <br />
<o:p></o:p></span></h2>
</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yahudi Banil Harits. <br />
<o:p></o:p></span></h2>
</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yahudi Bani Saa'idah. <br />
<o:p></o:p></span></h2>
</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yahudi Bani Jusyam. <br />
<o:p></o:p></span></h2>
</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yahudi Banil Aus. <br />
<o:p></o:p></span></h2>
</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yahudi Bani Tsa'labah. <o:p></o:p></span></h2>
</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<h2>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kecuali
orang-orang yang berbuat zhalim atau berbuat dosa maka sesungguhnya ia hanyalah
membinasakan diri dan hartanya sendiri. <br />
<br />
Dan sesungguhnya suku Jafnah adalah salah satu suku dari kabilah Tsa'labah sama
statusnya seperti mereka. Demikian pula Bani Asy-Syuthaibah statusnya sama
seperti Yahudi Bani 'Auf. Sesungguhnya kebaikan dan kesetiaan itu harus menjadi
penghalang berbuat dosa. <br />
<br />
Dan sesungguhnya budak-budak Bani Tsa'labah sama statusnya dengan tuannya. Dan
bithanah (orang-orang dekat) Yahudi sama statusnya dengan mereka. Tidak ada
seorang pun yang terlepas dari perjanjian ini kecuali dengan seizin Muhammmad Shallallâhu
'alaihi Wa Sallam. Sesungguhnya tidak boleh meng-halangi tuntutan pembalasan
atas sebuah luka. Barangsiapa yang menye-rang sesungguhnya ia hanyalah
menyerang diri dan hartanya. Kecuali orang-orang yang berbuat zhalim.
Sesungguhnya Allah telah meridhai perjanjian ini. <br />
<br />
Orang-orang Yahudi bebas mengurus nafkah mereka demikian pula kaum mukminin
bebas mengurus nafkah mereka. Sesungguhnya mereka harus saling tolong menolong
atas siapa saja yang menyerang pihak yang terikat dengan perjanjian ini. Dan
mereka harus saling menasehati, sesungguhnya kebaikan dan kesetiaan itu harus
menjadi penghalang ber-buat dosa. Sesungguhnya seseorang tiada berdosa karena
kejahatan orang yang dilindunginya. Dan sesungguhnya pertolongan itu wajib
diberikan kepada orang yang teraniaya. Sesungguhnya kaum Yahudi harus selalu
memberikan bantuan materi kepada kaum mukminin untuk berperang.<i>( Hal ini
berlaku sebelum diwajibkannya jizyah ketika itu Islam masih lemah dan kaum
Yahudi ketika itu memiliki bagian dari harta rampasan perang apabila mereka
berperang bersama kaum muslimin, dalam perjanjian ini disyaratkan mereka harus
memberikan bantuan dalam peperangan)</i> <br />
<br />
Dan sesungguhnya kota Yatsrib (Madinah) ini adalah tanah haram bagi pihak-pihak
yang terikat dalam perjanjian ini. Sesungguhnya tetangga itu harus dihormati
seperti menghormati diri sendiri, janganlah merugikan tetangga dan janganlah
berbuat jahat terhadapnya. Janganlah melanggar batas-batas kecuali dengan izin
pemiliknya. <br />
<br />
Sesungguhnya masalah atau pertikaian apapun yang terjadi di antara pihak-pihak
yang terikat perjanjian dan dikhawatirkan mengancam per-janjian ini maka harus
dikembalikan kepada Allah Ta'ala dan Muhammad Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa
Sallam. Sesungguhnya Allah memelihara isi perjanjian ini dan merestuinya.
Janganlah melindungi kaum musyrikin Quraisy dan jangan pula orang yang menolong
mereka. <br />
<br />
Pihak-pihak yang terikat perjanjian harus saling membantu jika ada pihak luar
yang berusaha menyerang Madinah. Jika mereka diajak berdamai maka hendaklah diterima
ajakan damai tersebut. Jika mereka mengajak berdamai maka mereka memiliki hak
atas kaum mukminin. Kecuali bagi mereka yang memerangi agama. Tiap-tiap orang
berhak mendapat bagian sesuai dengan posisinya. Se-sungguhnya Yahudi Bani Aus,
budak-budak serta diri mereka juga terikat dengan perjanjian ini. Mereka berhak
mendapat perlakuan baik dari pihak-pihak yang terikat dengan perjanjian ini.
Sesungguhnya kebaikan dan kesetiaan itu harus menjadi penghalang berbuat dosa.
Setiap orang mempertanggung jawabkan perbuatannya masing-masing. Sesungguhnya
Allah membenarkan perjanjian ini dan merestuinya. Dan sesungguhnya perjanjian
ini tidaklah melindungi orang-orang zhalim atau jahat. Setiap orang bebas
keluar masuk Madinah kecuali orang-orang yang zhalim dan jahat. Sesungguhnya
Allah melindungi orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa. <br />
<br />
<b>Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar</b> <br />
<br />
Ibnu Ishaq berkata: "Rasulullah mempersaudarakan para sahabat beliau dari
kaum Muhajirin dan Anshar - aku berlindung kepada Allah dari mengatakan apa
yang tidak beliau ucapkan-: <br />
<br />
"Saling bersaudaralah kalian karena Allah dengan berpasang-pasangan!"
Kemudian beliau mengambil tangan Ali bin Abi Thalib, lalu bersabda: "Ini
adalah saudaraku!" <br />
<br />
Rasulullah, penghulu para nabi, imam orang-orang yang bertak-wa, utusan Rabb
semesta alam yang tiada suatu hamba pun yang menya-mainya, dengan Ali bin Abi
Thalib adalah dua bersaudara. Hamzah bin Abdul Muthalib singa Allah dan singa
rasulNya, paman Rasulullah dengan Zaid bin Haritsah Maula Rasulullah adalah dua
bersaudara. Dan kepadanyalah Hamzah memberikan wasiat pada hari perang Uhud
bila beliau gugur di medan perang. Ja'far bin Abi Thalib pemilik dua sayap dan
Muadz bin Jabal saudara Bani Salamah adalah dua bersaudara. <br />
<br />
Abu Bakar Ash Shidiq bin Abi Quhafah dan Kharijah bin Zuhair adalah dua
bersaudara. Umar bin Khatthab dan 'Itban bin Malik adalah dua bersaudara. Abu
Ubaidah bin Al-Jarah dan Saad bin Muadz adalah dua bersaudara. Abdurrahman bin
'Auf dan Saad bin Ar Rabii' adalah dua bersaudara. Zubair bin Awwam dan Salamah
bin Salamah bin Waqqas adalah dua bersaudara. Utsman bin Affan dan Aus bin
Tsabit bin Al-Mundzir adalah dua bersaudara. Thalhah bin Abdullah dan Ka'ab bin
Malik adalah dua bersaudara. Said bin Zaid Bin 'Amru bin Nufail dan Abi Ibnu
Ka'ab adalah dua bersaudara. Mush'ab bin Umair dan Abu Ayyub Khaid bin Zaid
adalah dua bersaudara. Abu Hudzaifah bin 'Utbah dan 'Abbad bin Basyar adalah
dua bersaudara. 'Ammar bin Yasir dan Hudzaifah Ibnul Yaman adalah dua
bersaudara. Abu dzr Al-Ghifari dan Al-Mundzir bin 'Amru adalah dua bersaudara.
Hathib bin Abi Balta'ah dan 'Uwaim bin Sa'adah adalah dua bersaudara. Salman
Al-Farisy dan Abu Darda' adalah dua bersaudara. Bilal maula Abu Bakar dan Abu
Ruwaihah adalah dua bersaudara. Mereka itulah nama-nama yang dise-butkan
Rasulullah ketika beliau mempersaudarakan para sahabatnya. <br />
<br />
<b>Kisah Adzan</b> <br />
<br />
Ketika Rasulullah telah menetap dengan tenang di Madinah bersama para sahabat
dari kaum muhajirin dan Anshar, Dien Islam telah kokoh, shalat telah
ditegakkan, zakat dan puasa telah diwajibkan, hukum pidana telah diterapkan,
haram dan halal telah disyari'atkan, Islam telah tegak di tengah-tengah mereka
dan kaum Anshar telah menyerahkan tanah air mereka dan beriman kepada Allah dan
RasulNya. Awal mula ketika Rasulullah menetap di kota Madinah, kaum muslimin
mengerjakan shalat bersama Rasulullah apabila waktu shalat telah datang tanpa
ada panggilan atau seruan. Pada awalnya Rasulullah ingin menjadikan terompet
seperti yang digunakan orang-orang Yahudi untuk panggilan ibadah mereka. Akan
tetapi kemudian Rasulullah tidak menyukainya. Kemudian beliau memerintahkan
agar membuat lonceng yang dipukul untuk me-manggil kaum muslimin mengerjakan
shalat. <br />
<br />
Dalam keadaan demikian, Abdullah bin Zaid bin Tsa'labah saudara Al-Hariits bin
Al-Khazraj mendengar seruan adzan dalam mimpinya. Ia datang menemui Rasulullah
dan berkata: 'Wahai Rasulullah, tadi malam aku bermimpi didatangi seseorang,
lalu seorang lelaki yang menge-nakan dua potong baju berwarna hijau lewat di
hadapanku. Ia membawa lonceng di tangannya. Saya berkata kepadanya: 'Wahai
hamba Allah, maukah engkau menjual lonceng itu?' <br />
'Untuk apa?' tanyanya pula. <br />
'Untuk kami jadikan alat memanggil kaum muslimin berkumpul mengerjakan shalat'
jawabku. <br />
Lelaki itu berkata: 'Maukah engkau aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik
daripada itu?' <br />
'Apa itu?' aku balik bertanya. <br />
Dia menjawab: "Ucapkanlah: <br />
Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar, <br />
Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu allaa ilaaha illallah, <br />
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah., <br />
Hayya 'alash shalah, Hayya 'alash shalah, <br />
Hayya 'alal falaah, Hayya 'alal falaah, <br />
Allahu Akbar, Allahu Akbar, <br />
Laailaaha illallah." <br />
<br />
Ketika Abdullah mengabarkan mimpinya itu kepada Rasulullah, Beliau bersabda:
"Sesungguhnya itu adalah mimpi yang haq, pergilah dan temui Bilal, lalu
ajarkan lafazh itu agar dia mengumandangkannya. Karena suara Bilal lebih keras
daripada suaramu. Ketika Umar bin Khat-thab mendengar Bilal mengumandangkan
seruan adzan itu, dia keluar menemui Rasulullah lalu berkata: "Wahai
Nabiyullah, demi Allah yang telah mengutus engkau dengan haq, sungguh aku telah
mendengar seruan itu dalam mimpiku." Rasulullah bersabda: "Segala
puji bagi Allah atas semua itu." <br />
<br />
<b>Kisah Tentang Sejumlah Sahabat yang Tertimpa Penyakit</b> <br />
<br />
Diriwayatkan dari 'Aisyah radliyallâhu 'anha, dia berkata: "Ketika
Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam tiba di Madinah, kota itu adalah
sarang wabah penyakit demam. Banyak dari sahabat Rasulullah yang tertimpa wabah
itu. Namun Allah Ta'ala meng-hindarkan RasulNya dari penyakit itu. Ketika itu
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Amir bin Fuhairah dan Bilal maula Abu Bakar tinggal
dalam satu rumah. Mereka semua terserang penyakit demam. Maka aku pun datang
untuk menjenguk mereka -peristiwa ini terjadi sebelum turunnya perintah hijab-.
Hanya Allah yang tahu tentang beratnya sakit yang mereka alami. Aku pun datang
menemui Abu Bakar dan menyapanya: "Bagaimana keadaanmu wahai ayahku?"
Abu Bakar menyahut: <br />
"Setiap orang boleh bersenang-senang bersama keluarganya di waktu pagi <br />
Padahal kematian itu lebih dekat dengannya daripada tali sandalnya." <br />
Demi Allah Abu Bakar tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan. Kemudian aku
datang menemui 'Amir bin Fuhairah, dan bertanya kepa-danya: "Bagaimana keadaanmu
wahai 'Amir?" <br />
<br />
Dia menyahut: <br />
Sungguh aku telah merasakan kematian sebelum aku mengalaminya <br />
Sesungguhnya seorang pengecut selalu berteriak dari atas <br />
Setiap orang pasti berusaha sekuat tenaga <br />
Seperti sapi yang melindungi kulitnya dengan tanduknya <br />
Demi Allah 'Amir tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan. Sedang-kan Bilal
apabila telah terserang demam itu, ia berbaring di halaman rumah seraya
berseru: <br />
<br />
<i>"Duhai bisakah aku bermalam semalam saja di Fakh <br />
Sementara di kanan kiriku terdapat idzkhir dan jalil <br />
Duhai bisakah aku singgah di mata air Mijannah <br />
Dan bisakah aku menatap sekali lagi bukit Syaamah dan Thafil."</i> <br />
<br />
<i>[Fakh adalah nama sebuah tempat di luar kota Makkah ; Idzkhir dan Jalil
adalah nama sebuah tanaman yang harum baunya; Mijannah adalah nama sebuah pasar
di zaman jahiliyah di sebelah bawah kota Mekkah lebih kurang satu barid dari
Mekkah; Syaamah dan Thafil adalah nama dua buah gunung di Mekkah]</i> <br />
<br />
Kemudian aku menceritakan apa yang aku saksikan kepada Rasulullah. Kukatakan
kepada beliau: "Mereka tidak menyadari apa yang mereka ucapkan karena
parahnya demam yang menyerang." <br />
<br />
Mendengar penuturanku itu Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam lantas
berdoa: <br />
"Ya Allah jadikanlah kami mencintai Madinah sebagaimana kami mencintai
Mekkah atau bahkan lebih dari itu. Berkahilah mud dan sha'nya <i>(Yaitu
barang-barang yang ditimbang dengan mud dan sha'. Satu mud sama dengan dua
rithal bagi penduduk Iraq. Dan satu sepertiga rithal bagi penduduk Hijaz. Satu
sha' sama dengan empat mud bagi penduduk Hijaz) serta pindahkanlah wabah yang
menimpanya ke Mahya'ah. (Mahya'ah adalah Juhfah, yang merupakan miqat penduduk
Syam)</i> <br />
<br />
<b>Tarikh Hijriyah</b> <br />
Rasulullah tiba di Madinah pada hari Senin, di waktu Dhuha saat matahari mulai
naik sepenggalahan (di tengah-tengah ufuk/langit). Yaitu pada tanggal dua belas
Rabi'ul Awal. Ketika itu Rasulullah menginjak usia lima puluh tiga tahun, yaitu
setelah tiga belas tahun beliau diangkat menjadi rasul oleh Allah Ta'ala.
Beliau menetap di sana mulai bulan Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal'
Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ra-madhan, Syawal, Dzulqa'dah, Dzulhijah dan
Muharam. <br />
<i>(Dari Buku Tahdzib Sirah Ibn Hisyam karya 'Abdus Salam Harun) </i><o:p></o:p></span></h2>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">|</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414779425963500029.post-45973631229521626712012-06-28T20:05:00.000-07:002012-06-28T20:05:35.773-07:00SIRAH NABAWIYAH Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury Sumber : Kitab Ar-Rahiqul Makhtum<link href="file:///C:%5CUsers%5CAXIOOT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><link href="file:///C:%5CUsers%5CAXIOOT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CAXIOOT%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Garamond;
panose-1:2 2 4 4 3 3 1 1 8 3;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Bookman Old Style";
panose-1:2 5 6 4 5 5 5 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
color:windowtext;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
color:black;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="margin-bottom: 12pt;">
<span style="font-family: "Garamond","serif";"><br />
</span><b><span style="color: purple; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 13pt;">PEMBOIKOTAN MENYELURUH<br />
</span></b><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 13pt;"><br />
Perjanjian yang zhalim dan melampaui batas<br />
<br />
Setelah segala cara sudah ditempuh dan tidak membuahkan hasil juga, kepanikan
kaum musyrikin mencapai puncaknya, ditambah lagi mereka mengetahui bahwa Bani
Hasyim dan Bani ‘Abdul Muththalib berkeras akan menjaga Nabi Shallallâhu
'alaihi wasallam dan membelanya mati-matian apapun resikonya.<br />
<br />
Karena itu, mereka berkumpul di kediaman Bani Kinanah yang terletak di lembah
al-Mahshib dan bersumpah untuk tidak menikahi Bani Hasyim dan Bani
al-Muththalib, tidak berjual beli dengan mereka, tidak berkumpul, berbaur,
memasuki rumah ataupun berbicara dengan mereka hingga mereka menyerahkan
Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam untuk dibunuh. Mereka mendokumentasikan
hal tersebut, diatas sebuah shahifah (lembaran) yang berisi perjanjian dan
sumpah “bahwa mereka selamanya tidak akan menerima perdamaian dari Bani Hasyim
dan tidak akan berbelas kasihan terhadap mereka kecuali bila mereka menyerahkan
beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam untuk dibunuh”.<br />
<br />
Ibnu al-Qayyim berkata: “Ada yang mengatakan bahwa pernyataan itu ditulis oleh
Manshûr bin ‘Ikrimah bin ‘Âmir bin Hâsyim. Ada lagi yang mengatakan bahwa pernyataan
itu ditulis oleh Nadlr bin al-Hârits. Yang benar, bahwa yang menulisnya adalah
Baghîdl bin ‘Âmir bin Hâsyim, lalu Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam
berdoa atasnya (dengan doa yang buruk) dan dia pun mengalami kelumpuhan
ditangannya sebagaimana doa beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam .<br />
<br />
Perjanjian itu pun dilaksanakan dan digantungkan di rongga Ka’bah namun Bani
Hâsyim dan Bani al-Muththalib semuanya, baik yang masih kafir maupun yang sudah
beriman selain Abu Lahab tetap berpihak untuk membela Rasulullah. Mereka
akhirnya tertahan di kediaman Abu Thalib pada malam bulan Muharram tahun ke-7
dari bi’tsah (diutusnya beliau sebagai Rasul) sedangkan riwayat yang lain
menyebutkan selain tanggal tersebut.<br />
<br />
</span><b><span style="color: purple; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 13pt;">Tiga Tahun di Kediaman Abu Thalib<br />
</span></b><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 13pt;"><br />
Pemboikotan semakin diperketat sehingga makanan dan stock pun habis, sementara
kaum musyrikin tidak membiarkan makanan apapun yang masuk ke Mekkah atau dijual
kecuali mereka segera memborongnya. Tindakan ini membuat kondisi Bani Hâsyim
dan Bani al-Muththalib semakin kepayahan dan memprihatinkan sehingga mereka
terpaksa memakan dedaunan dan kulit-kulit. Selain itu, jeritan kaum wanita dan
tangis bayi-bayi yang mengerang kelaparan pun terdengar di balik kediaman
tersebut.<br />
<br />
Tidak ada yang sampai ke tangan mereka kecuali secara sembunyi-sembunyi, dan
merekapun tidak keluar rumah untuk membeli keperluan keseharian kecuali pada
al-Asyhur al-Hurum (bulan-bulan yang diharamkan berperang). Mereka membelinya
dari rombongan yang datang dari luar Mekkah akan tetapi penduduk Mekkah
menaikkan harga barang-barang kepada mereka beberapa kali lipat agar mereka
tidak mampu membelinya.<br />
<br />
Hakîm bin Hizâm pernah membawa gandum untuk diberikan kepada bibinya, Khadîjah
radhiallaahu 'anha namun suatu ketika dia dihadang oleh Abu Jahal dan diinterogasi
olehnya guna mencegah upayanya. Untung saja, ada Abu al-Bukhturiy yang
menengahi dan membiarkannya lolos membawa gandum tersebut kepada bibinya.<br />
<br />
Dilain pihak, Abu Thalib merasa khawatir atas keselamatan Rasulullah
Shallallâhu 'alaihi wasallam. Untuk itu, dia biasanya memerintahkan beliau
untuk baring di tempat tidurnya bila orang-orang beranjak ke tempat tidur
mereka. Hal ini agar memudahkannya untuk mengetahui siapa yang hendak membunuh
beliau. Dan manakala orang-orang sudah benar-benar tidur, dia memerintahkan
salah satu dari putera-putera, saudara-saudara atau keponakan-keponakannya
untuk tidur di tempat tidur Rasulullah sementara beliau Shallallâhu 'alaihi
wasallam diperintahkan untuk tidur di tempat tidur mereka.<br />
<br />
Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin keluar pada musim
haji, menjumpai manusia dan mengajak mereka kepada Islam sebagaimana yang telah
kami singgung dalam pembahasan lalu tentang perlakuan Abu Lahab terhadap
mereka.<br />
<br />
</span><b><span style="color: purple; font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 13pt;">Pembatalan Terhadap Shahifah Perjanjian </span></b><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 13pt;"><br />
<br />
Pemboikotan tersebut berlangsung selama dua atau tiga tahun penuh. Barulah pada
bulan Muharram tahun ke-10 dari kenabian terjadi pembatalan terhadap shahifah
dan perobekan perjanjian tersebut. Hal ini dilakukan karena tidak semua kaum
Quraisy menyetujui perjanjian tersebut, diantara mereka ada yang pro dan ada
yang kontra, maka pihak yang kontra ini akhirnya berusaha untuk membatalkan
shahifah tersebut.<br />
<br />
Diantara tokoh yang melakukan itu adalah Hisyâm bin ‘Amru dari suku Bani ‘Âmir
bin Lu-ay – yang secara tersembunyi pada malam hari mengadakan kontak dengan
Bani Hâsyim dan menyuplai bahan makanan -. Tokoh ini pergi menghadap Zuhair bin
Abi Umayyah al-Makhzûmiy (ibunya bernama ‘Âtikah binti ‘Abdul Muththalib), dia
berkata kepadanya:<br />
<br />
“Wahai Zuhair! Apakah engkau tega dapat menikmati makan dan minum sementara
saudara-saudara dari pihak ibumu kondisi mereka seperti yang engkau ketahui
saat ini?”<br />
<br />
“celakalah engkau! Apa yang dapat aku perbuat bila hanya seorang diri?.
Sungguh, demi Allah! andaikata bersamaku seorang lagi niscaya aku robek
shahifah perjanjian tersebut”, jawabnya<br />
<br />
“engkau sudah mendapatkannya!”, kata Hisyâm“siapa dia?”, tanyanya<br />
<br />
“aku”, kata Hisyâm<br />
<br />
“kalau begitu, carikan bagi kita orang ketiga”, jawabnya.<br />
<br />
Lalu Hisyâm pergi menuju kediaman al-Muth’im bin ‘Adiy. Dia menyinggung tali
rahim yang terjadi antara Bani Hâsyim dan Bani al-Muththalib, dua orang putra
‘Abdi Manaf dan mencela persetujuannya atas tindakan zhalim kaum Quraisy.<br />
<br />
Al-Muth’im berkata: “celakalah engkau! Apa yang bisa aku lakukan padahal aku
hanya seorang diri?”.<br />
<br />
Dia berkata: “engkau sudah mendapatkan orang keduanya”.<br />
<br />
Dia bertanya: “siapa dia?”<br />
<br />
“aku”, jawabnya<br />
<br />
“kalau begitu, carikan bagi kita orang ketiga”, pintanya lagi<br />
<br />
“sudah aku dapatkan orangnya”, jawabnya<br />
<br />
“siapa dia?”, tanyanya<br />
<br />
“Zuhair bin Abi Umayyah”, jawabnya<br />
<br />
“kalau begitu, carikan bagi kita orang keempat”, pintanya lagi<br />
<br />
Lalu dia pergi lagi menuju kediaman Abu al-Bukhturiy bin Hisyâm dan mengatakan
kepadanya persis seperti apa yang telah dikatakannya kepada al-Muth’im. Dia
bertanya kepada Hisyâm: “apakah ada orang yang membantu kita dalam hal ini?”<br />
<br />
“Ya”, jawabnya<br />
<br />
“siapa dia?”, tanyanya<br />
<br />
“Zuhair bin Abi Umayyah, al-Muth’im bin ‘Adiy. Aku juga akan bersamamu”,
jawabnya<br />
<br />
“kalau begitu, carikan lagi bagi kita orang kelima”, pintanya.<br />
<br />
Kemudian dia pergi lagi menuju kediaman Zam’ah bin al-Aswad bin al-Muththalib
bin Asad. Dia berbincang dengannya lalu menyinggung perihal kekerabatan yang
ada diantara mereka dan hak-hak mereka. Zam’ah bertanya kepadanya: “apakah ada
orang yang ikut serta dalam urusan yang engkau ajak diriku ini?”<br />
<br />
“ya”, jawabnya. Kemudian dia menyebutkan nama-nama orang yang ikut serta
tersebut. Akhirnya mereka berkumpul di pintu Hujûn dan berjanji akan melakukan
pembatalan terhadap shahifah. Zuhair berkata: “Akulah yang akan memulai dan
orang pertama yang akan berbicara”.<br />
<br />
Ketika paginya, mereka pergi ke tempat perkumpulan. Zuhair datang dengan
mengenakan pakaian kebesaran lalu mengelilingi ka’bah tujuh kali kemudian
menghadap ke khalayak seraya berkata:<br />
<br />
“Wahai penduduk Mekkah! Apakah kita tega bisa menikmati makanan dan memakai
pakaian sementara Bani Hasyim binasa; tidak ada yang sudi menjual kepada mereka
dan tidak ada yang membeli dari mereka? Demi Allah! aku tidak akan duduk hingga
shahifah yang telah memutuskan rahim dan zhalim ini dirobek!”.<br />
<br />
Abu Jahal yang berada di pojok masjid menyahut: “Demi Allah! engkau telah
berbohong! Jangan lakukan itu!”.<br />
<br />
Lalu Zam’ah bin al-Aswad memotongnya:”demi Allah! justru engkaulah yang paling
pembohong! Kami tidak pernah rela menulisnya ketika ditulis waktu itu”.<br />
<br />
Setelah itu, Abu al-Bukhturiy menimpali: “Benar apa yang dikatakan Zam’ah ini,
kami tidak pernah rela terhadap apa yang telah ditulis dan tidak pernah
menyetujuinya”.<br />
<br />
Berikutnya, giliran al-Muth’im yang menambahkan: “mereka berdua ini memang
benar dan sungguh orang yang mengatakan selain itulah yang berbohong. Kami
berlepas diri kepada Allah dari shahifah tersebut dan apa yang ditulis
didalamnya”.<br />
<br />
Hal ini juga diikuti oleh Hisyam bin ‘Amru yang menimpali seperti itu pula.<br />
<br />
Abu Jahal kemudian berkata dengan kesal:”urusan ini telah diputuskan di tempat
selain ini pada malam dimusyawarahkannya saat itu!”.<br />
<br />
Saat itu Abu Thalib tengah duduk di sudut al-Masjid al-Haram. Dia datang atas
pemberitahuan keponakannya, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam yang telah
diberitahu oleh Allah perihal shahifah tersebut bahwa Dia Ta’ala telah mengirim
rayap-rayap untuk memakan semua tulisan yang berisi pemutusan rahim dan
kezhaliman tersebut kecuali tulisan yang ada nama Allah Ta’ala di
dalamnya.<br />
<br />
Abu Thâlib datang kepada kaum Quraisy dan memberitahukan kepada mereka tentang
apa yang telah diberitahukan oleh keponakanya kepadanya. Dia menyatakan: “ini
untuk membuktikan apakah dia berbohong sehingga kami akan membiarkan kalian untuk
menyelesaikan urusan dengannya, demikian pula sebaliknya, jika dia benar maka
kalian harus membatalkan pemutusan rahim dan kezhaliman terhadap kami”.<br />
<br />
Mereka berkata kepadanya: “kalau begitu, engkau telah berlaku adil”.<br />
<br />
Setelah terjadi pembicaraan panjang antara mereka dan Abu Jahal, berdirilah
al-Muth’im menuju shahifah untuk merobeknya. Ternyata dia menemukan rayap-rayap
telah memakannya kecuali tulisan “bismikallâh” (dengan namaMu ya Allah) dan
tulisan yang ada nama Allah di dalamnya dimana rayap-rayap tersebut tidak
memakannya.<br />
<br />
Lalu dia membatalkan shahifah tersebut sehingga Rasulullah bersama orang-orang
yang ada di kediaman Abu Thalib dapat leluasa keluar. Sungguh, kaum musyrikun
telah melihat tanda yang agung sebagai bagian dari tanda-tanda kenabian beliau
Shallallâhu 'alaihi wasallam, akan tetapi mereka tetaplah sebagai yang
difirmankan oleh Allah: “Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat
sesuatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling dan berkata:"(Ini adalah) sihir
yang terus menerus". (Q.S. 54/al-Qamar:2). Mereka telah berpaling dari
tanda ini dan bertambahlah mereka dari kekufuran ke kekufuran yang lebih lagi. </span><span style="font-family: "Garamond","serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif";">
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0