Harga Seorang Ibu

Apakah Seorang Ibu bisa Dihargai ?? Berapa Anda Mau Beli??

Kami Anak Rohis Masalah Buat Lo...;

Rohis Jadi sorotan Gara-Gara sering dituduh Sarang Teroris

Jadi Akhwat Kudu Kuat

Anda Kuat Dunia Kuat

Film Baru Hina Nabi

Muncul Lagi Maunya Apa Sih??

Negara-Negara Terkorup

9 Desember Adalah Hari Anti Korupsi Sedunia

Friday, 7 September 2012

JANGAN BERHENTI SAMPAI DISINI

 
cobalah kita lihat kaki kita gerakan kaki kanan selangkah ke depan, gerakan kaki kiri selangkah ke depan apakah kita masih bisa bergerak ? Alhamdulillah jika kita masih bisa bergerak. Sekarang coba lihat kedua telapak tangan kita apakah masih bisa di gerakan ? Alhamdulillah jika masih bisa bergerak...sekarang cobalah kita untuk mengucapkan kata-kata ini, tolong di ucapkan dengan lisan jangan dengan hati Subhanallah, Walhamdulillah  Allahu akbar..sekali lagi  Subhanallah wal hamdulillah  Allahuakbar.. Alhamdulillah anda telah berdzikir hari ini.
            Mengapa kami menulis demikian karena jika di fikir – fikir ternyata ada yang hilang di bulan ini, di bulan ini masyarakat kehilangan tarawih,kehilangan Tadarus Qur’an, kehilangan amalan-amalan sunnah dan kehilangan kebiasaan baik, hal ini di sebabkan karena  Ramadhan telah meninggalkan kita semua.
            Namun ya sudah menjadi ketentuan Allah jika ramadhan itu hanya sekali selama setahun jika kita mengadakan ramadhan di luar bulan ramdhan malah bisa-bisa  MUI ngamuk lantaran aliran sesat di indonesia nambah..lagi.. he..he.,
            Walaupun ramadhan hanya sekali setahun namun pembuktian keberhasilan ramadhan adalah di sebelas bulan setelahnya jika di  sebelah bulan setelahnya antum bertaqwa maka  tarbiyah ramadhan kemaren telah sukses, maka JANGAN BERHENTI SAMPAI DISINI sholat sunnahnya , baca qur’anya, nahan emosinya, berbuat baiknya marilah kita lanjutkan sampai bertemu ramadhan yang akan datang agar kita benar-benar  La’alakum tataqun.
            Karena ternyata kita masih bisa bergerak, masih memiliki kemauan dan masih bisa berjalan mengambil mushaf qur’an lalu membacanya....INGAT : JANGAN BERHENTI SAMPAI DI SINI.

Rasulullah _ Beribu Ujian Da’wa Tetap Jalan.



Saudara – saudari ku, Sejak  awal-awal rasulullah berjuang untuk menyebarkan islam rasulullah sudah  menghadapi tantangan dari mulai yang bersifat psikologis ataupun yang bersifat fisik.
            Rasulullah Saw seorang yang mulia dikatakan Gila  oleh orang yang tak menyenangi perjuangan beliau _dan mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan kepadanya adz-Dzikr (al-Qur'an), sesungguhnya engkau adalah orang yang benar-benar gila". (Q.S.15/ al-Hijr: 6)
                Merekapun mengatakan beliau tukang Sihir _"Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata :"ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta". (Q.S. 38/Shaad: 4)
                Pernah Rasulullah duduk bersama-sama dengan para sahabat  yang terdiri dari kaum yang Lemah ( mustadh’afun) Lalu orang-orang kafir itu dengan seenaknya sendiri mengatakan orang-orang semacam itukah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?". (Q.S. 6/al-An'am: 53)
                 Para pembenci rasulullah tidak hanya membenci beliau namun juga membenci ajaran beliau dan menghalangi orang lain untuk tidak menerima ajaran islam,  “ Jika Rasulullah saw selesai mengajarkan Al-Qur’an kepada manusia maka  an-Nadhar bin al-Harits salah satu penghalang da’wah rasul datang kemajelis tersebut dan mengisahkan kepada mereka tentang cerita raja-raja Persia, Rustum dan Asvandiar. Setelah itu, dia berceloteh: "Kalau begitu, bagaimana bisa ucapan Muhammad lebih bagus dari ucapanku ini?". Untuk menyaingi  apa yang di sampaikan oleh rasulullah itu.
                Ujian-ujian di atas dirasa oleh kaum kaffirin tidak bisa melemah da’wah rasul maka segera mereka bermusyawarah dan mengambil langkah yang lebih Ekstrim yaitu Menyiksa Para Pengikut rasulullah Saw.
                 Abu Jahal, jika  mendengar seorang laki-laki masuk Islam, berketurunan bangsawan serta memiliki perlindungan (suaka), maka dia mencaci, menghina serta mengancamnya dengan mengatakan bahwa dia akan membuatnya mengalami kerugian materil dan psikologis. Sedangkan bila orang tersebut lemah maka dia menggebuk dan menghasutnya.
            Ustman bin Affan di gulung oleh pamanya dengan tikar lalu Asapi dari bawahnya.
            Mush'ab bin 'Umair, manakala ibundanya mengetahui keislamannya, membiarkan dirinya kelaparan dan mengusirnya dari rumah padahal sebelumnya dia termasuk orang yang hidup berkecukupan. Lantaran tindakan ibundanya tersebut, kulitnya menjadi bersisik layaknya kulit ular.
                Shuhaib bin Sinan ar-Rumy disiksa hingga kehilangan ingatan dan tidak memahami apa yang dibicarakannya sendiri. Astaghfirullah
                Bilal, maula Umayyah bin Khalaf al-Jumahi mengalami perlakuan yang sangat kejam dari majikannya. Pundaknya diikat dengan tali lantas tali tersebut diserahkan kepada anak-anak kecil untuk diseret dan dibawa keliling sepanjang pegunungan Mekkah. Akibatnya, bekas tali tersebut masih nampak di pundaknya. Umayyah, sang majikan selalu mengikatnya kemudian menderanya dengan tongkat. Kadang ia dipaksa duduk di bawah teriknya sengatan matahari. Ia juga pernah dipaksa lapar. Puncak dari itu semua adalah saat dia dibawa keluar pada hari yang suhunya sangat panas, kemudian dibuang ke Bathha' (tanah lapang berkerikil) Mekkah. Setelah itu, ia ditindih dengan batu besar dan ditaruh ke atas dadanya. Ketika itu, berkata Umayyah kepadanya:"Tidak, demi Allah! engkau akan tetap mengalami seperti ini sampai engkau mati atau engkau kafir terhadap (ajaran) Muhammad dan menyembah al-Laata dan al-'Uzza". Meskipun dalam kondisi demikian, ia tetap berteriak: "Ahad, Ahad". Mereka terus menyiksanya hingga suatu hari Abu Bakar melewatinya, lalu membelinya dan menukarkannya dengan seorang anak berkulit hitam. Ada riwayat yang mengatakan: dengan tujuh uqiyyah (satu uqiyyah= 12 dirham atau 28 gram-red) atau lima uqiyyah dari perak, kemudian beliau memerdekakannya.
                'Ammar bin Yasir maula Bani Makhzum sekeluarga radhiallaahu 'anhum ; dia, ayahnya dan ibunya yang masuk Islam tak luput dari penganiayaan. mereka diseret keluar menuju al-Abthah (suatu tempat di Mekkah) oleh kaum Musyrikin yang dipimpin oleh Abu Jahal. Saat itu suhu udara sangat panas dan menyengat. Maka dalam kondisi seperti itulah mereka menyiksa keluarga tersebut. Ketika mereka sedang menjalani siksaan, Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam melintas di hadapan mereka sembari bersabda: "Bersabarlah wahai Ali Yasir (keluarga besar Yasir)! Sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga". Yasir, ayahnya meninggal dunia dalam siksaan tersebut sedangkan ibunya, Sumayyah ditusuk oleh Abu Jahal dari arah qubulnya dengan tombak dan meninggal dunia seketika. Dialah syahidah (wanita yang mati syahid) pertama dalam Islam. Setelah itu, kaum Musyrikin tersebut meningkatkan frekuensi siksaan mereka terhadap 'Ammar; terkadang dengan menjemurnya saja, terkadang dengan meletakkan batu besar yang memerah (saking panasnya) diatas dadanya dan terkadang dengan menenggelamkannya alias membenamkan mukanya ke dalam air. Kala itu, mereka berkata kepadanya: "kami tidak akan terus menyiksamu hingga engkau mencaci Muhammad atau mengatakan sesuatu yang baik terhadap al-Laata dan al-'Uzza. Maka, dia pun secara terpaksa menyetujui hal itu. Setelah itu dia mendatangi Nabi sambil menangis dan meminta ma'af atas kejadian tersebut kepada beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam. Ketika itu, turunlah ayat: "Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan dari Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)…". (Q.S. 16/an-Nahl: 106).
                Abu Fakihah – namanya Aflah – seorang maula Bani 'Abdi ad-Daar mukanya dijerembabkan oleh kaum Musyrikin ke tanah yang melepuh oleh terik matahari, kemudian diletakkan diatas punggungnya sebuah batu besar hingga dia tak dapat bergerak lagi. Dia dibiarkan dalam keadaan demikian hingga hilang ingatan. Suatu kali, mereka mengikat kakinya dengan tali, lalu menyeretnya dan melemparkannya ke tanah yang melepuh oleh terik matahari seperti yang dilakukan terhadapnya sebelumnya, kemudian mencekiknya hingga mereka mengira dia telah mati. Saat itu, Abu Bakar melewatinya lalu membeli dan memerdekakannya karena Allah Ta'ala.
                Khabbab bin al-Aratt, maula Ummi Anmaar binti Siba' al-Khuza'iyyah disiksa oleh kaum Musyrikin dengan aneka siksaan; rambutnya mereka jambak dengan keras sekali, lehernya mereka betot dengan kasar lalu melemparkannya ke dalam api yang membara kemudian –dalam kondisi demikian- jasadnya mereka tarik sehingga api itu terpadamkan oleh lemak yang meleleh dari punggungnya
                Dari kalangan budak Muslimah, terdapat riwayat Zunairah, an-Nahdiyyah dan Ummu 'Ubais. Tatkala mereka masuk Islam, kaum Musyrikinpun melakukan penyiksaan terhadap mereka sama seperti yang telah dilakukan terhadap para shahabat sebelumnya diatas.
                Dan masih banyak yang lainya..
                Di rasa oleh kaffiri Quroisy cara di atas masih saja tidak dapa melumpuhkan da’wah islam karena rasulullah TAK MENGENAL BERHENTI UNTUK BERDA’WAH  Maka mereka mendatngi paman rasulullah dan mengancam beliau. Mereka berkata "wahai Abu Thalib! Sesungguhnya kami menghargai usia, kebangsawanan dan kedudukanmu. Dan sesungguhnya pula, kami telah memintamu menghentikan gelagat keponakanmu itu, namun engkau tidak melakukannya. Sesungguhnya kami, demi Allah! tidak akan mampu bersabar atas perbuatan mencela nenek moyang kami, membuyarkan impian kami dan mencemooh tuhan-tuhan kami hingga engkau mencegahnya sendiri atau kami yang akan membuat perhitungan dengannya dan denganmu sekaligus. Setelah itu, kita lihat siapa diantara dua kelompok ini yang akan binasa..”
                Apakah dengan berbagai ujian-ujian berat itu rasulullah berhenti untuk berdakwah, berhenti untuk berjuang tidak Tidak dan TIDAK.......rasulullah justru mengatakan dengan kata-kata yang penuh dengan semangat dan motivasi dengan perkataan yang keluar dari hati yang di selimuti cahaya iaman yaitu “"wahai pamanku! Demi Allah! andaikata mereka letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan agama ini -hingga Allah memenangkannya atau aku binasa karenanya- niscaya aku tidak akan meninggalkannya". Beliau mengungkapkannya dengan berlinang air mata dan tersedu, lalu berdiri untuk berpaling namun ketika itu, pamannya memanggilnya dan menghampirinya sembari berkata: "Pergilah wahai keponakanku! Katakanlah apa yang engkau suka, demi Allah! aku tidak akan pernah selamanya menyerahkanmu kepada siapapun!". Lalu dia merangkai beberapa untai bait (artinya)

               
Demi Allah! mereka semua tidak akan dapat menjamahmu
Hingga aku terkubur berbantalkan tanah
Berterang-teranganlah dengan urusanmu, tiada cela bagimu
Bergembira dan bersuka citalah dengan hal itu.
                Pernah ada sahabat yang datang mengadu kepada rasulullah _ Mengapa rasul tidak memintakan kepada Allah pertolongan untuk kami, mengapa anda tidak mendo’akan kami. Krmudian rasulullah saw menjawab keluhan itu :
“Telah terjadi sebelum kamu penyiksaan kepada seorang lelaki, di gali baginya kuburan di tanah dan di masukan kedalamnya, kemudian di datangkan gergaji untuk di letakkan di atas kepalanya dan di jadikan dua bagian .setelah itu disisir dengan sisir yang terbuat dari besi dengan memisahkan daging dan tulangnya . Namun siksaan tersebut sama sekali tidak mengubah dia dari agama Allah. Demi Allah. Sungguh Allah menginginkan perkara ini sehingga seorang pengendara dari shan’a sampai hadhramaut tidak takut kecuali hannya  kepada Allah,serta tidak takut akan kambingnya kecuali srigala, akan tetapi anda sekalian terburu-buru

Patut pembaca fahami bahwa rasulullah bukan hanya di uji dengan kesusahan namun ia pun pernah di tawari dengan berbagai tawaran duniawi “
Dengarlah! Aku ingin menawarkan beberapa hal kepadamu lantas bagaimana pendapatmu tentangnya?. Semoga saja sebagiannya dapat engkau terima”.
“wahai Abu al-Walîd! katakanlah, aku akan mendengarkannya!”, jawab Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam .
“wahai anak saudaraku! Jika apa yang engkau bawa itu semata hanya menginginkan harta, kami akan mengumpulkan harta-harta kami untukmu sehingga engkau menjadi orang yang paling banyak hartanya diantara kami; jika apa yang engkau bawa itu semata hanya menginginkan kedudukan, maka kami akan mengangkatmu menjadi tuan kami hingga kami tidak akan melakukan sesuatupun sebelum engkau perintahkan; jika apa yang engkau bawa itu semata hanya menginginkan kerajaan, maka kami akan mengangkatmu menjadi raja; dan jika apa yang datang kepadamu adalah jin yang engkau lihat dan tidak dapat engkau mengusirnya dari dirimu, kami akan memanggilkan tabib untukmu serta akan kami infakkan harta kami demi kesembuhanmu, sebab orang terkadang terkena oleh jin sehingga perlu diobati”, katanya - atau sebagaimana yang dia katakan- hingga akhirnya ‘Utbah selesai dan Rasulullah mendengarkannya
Dia menjawab: “ya”.
Beliau berkata: “ Nah, sekarang dengarkanlah dariku!”.
Dia menjawab: “ya, akan aku dengar”.
Beliau membacakan firmanNya (surat Fushshilat dari ayat 1-5) artinya :” Hâ mîm [1]. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang [2]. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam Bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui [3]. Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan [4]. Mereka berkata: ‘hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya..[5]”.
Kemudian Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam melanjutkan bacaannya.
Tatkala ‘Utbah mendengarnya, dia malah diam serta khusyu’ mendengarkan sambil bertumpu diatas kedua tangannya yang diletakkan dibelakang punggungnya hingga beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam selesai dan ketika melewati ayat sajadah, beliau bersujud. Setelah itu, beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: “wahai Abu al-Walîd, engkau telah mendengarkan apa yang telah engkau dengar tadi. Sekarang terserah padamu”.

‘Utbah bangkit dan menemui para shahabatnya. Melihat kedatangannya, sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain:

“kami bersumpah atas nama Allah! sungguh Abu al-Walid telah datang kepada kalian dengan raut muka yang berbeda dengan sewaktu dia pergi tadi”.

Itulah rasulullah dia tidak berhenti, tidak mengiyakan tawaran duniawi yang menggiurkan,itulah rasulullah atas pertolongan Nya atas ayat-ayatnya yang senantiasa menguatkan hati rasulullah beliau tidak berhenti berdakwah,
Wahai saudaraku  Berlarilah menuju cita-citamu jangan berhenti  mohonlah pertolongan Allah karena sesungguhnya pertolongan Allah amatlah Dekat .. dekat dan DEKAT SEKALI...
















SEDEKAH & INFAK RECEH (S&IR) Tetap berbagi meski tak bulan puasa lagi..









ini merupakan oleh-oleh dari Allah untuk Blessing News setelah  ramadhan, walau sudah gak bulan puasa lagi namun apa yang di lakukan oleh Inkai smanjo Lam-teng dan Risma Mushola Nurul iman 23 metro yang bergabung dalam blessing News memberikan ispirasi tersendiri, mereka mengumpulkan apa yang hari ini terkesan kecil bahkan tak ada nilainya, dikala rendahnya kesadaran tentang berinfak dan bersedekah juga betapa sulitnya mengajak untuk melaksanakan hal itu, muncul satu kreativitas untuk mengumpulkan Uang receh dan barang gelas atau botol air mineral sisa idul fitri untuk di sumbangkankan kepada yayasan atau organisasi yang memiliki tujuan yang sama dengan blessing news.
Add caption
            Yang notabenya uang logam dan barang bekas itu dianggap sebagai barang yang kurang ada harganya, namun ketika terkumpul hasilnya luar biasa, Dalam 5 hari  saja terkumpul uang sebesar Rp.90.000,- dan uang tersebut langsung di sumbangkan ke Media Ilmu sebuah lembaga pendidikan yag ada di kota metro lampung.
            Planing kedepan pengumpulan ini akan di laksanakan setiap bulan dan insya Allah akan banyak peminat dari rekan-rekan yang lain untuk menyumbangkan recehanya.


PANTUN : MOTIVASI.



Galau hati  ramdhan karena safitri

Baca Koran di pagi hari

  Walau ramadhan sudah Pergi

                Baca Qur’an jangan berhenti

 

Salam dari mutia

Dan Salman sedang berkaca

Dengan islam hidup akan mulia

Dengan iman  hati bercahaya

 

                   Si Mila bersih – bersih

                        Bersama mas ponari

                        Apabila hidup terus bersedih

                        Maka bahagia tak akan menghampiri

 

            Orang kurus makan ketupat

            Sambil marah mukanya merah

            Ayo terus Semangat

            Untuk meraih hidup lebih cerah

 



KONDISI MEMUNCULKAN INOVASI Cerita Dusun Masagung Lam-teng







Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 9 agustus 2012 di desa purwosari lampung selatan terjadi anarkisme masyarakat yang membakar rumah di sekitaran desa tersebut,
Yang di sebabkan curanmor
namun ternyata tak jauh dari sana ada sebuah dusun atau perkampungan yang unik, uniknya dusun ini hanya di huni 12 KK dengan kurang lebih 9 rumah namun yang membuat ironis ternyata Listrik belum masuk ke wilayah tersebut sehingga masyarakat memilih alternatif lain yaitu Menggunakan Listrik tenaga surya atau matahari, yang jarang di lakukan di desa lain, kampung ini secara adsminitratif tidak lagi masuk di wilayah natar melainkan wilayah Trimurjo Lam-teng, namun karena secara wilayah berdekatan dengan natar , purwosari,gajah mati dan sekitar activitas ekonomi warganya banyak yang bersinggungan dengan wilayah tersebut, di desa tersebut juga hanya terdiri satu mushola.
Insylah Infak atau Sedekah receh yang nantinya sponsor Blessing salurkan di bulan ini untuk membantu mushola di desa tersebut tegasnya untuk membantu activitas keagamaan di desa terebut.


ila Online - Just For Fun
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Site Search