Tuesday 11 September 2012

BUTIRAN HIKMAH DI SEBALIK SEJARAH UDHIYAH EDISI 1 OLEH

Pada artikel kali ini kami sengaja mengangkat tema ini karena  Blessing  News and Friends memiliki  visi yaitu jangan sampek kita memahami  udhiyah ( Qurban ) sebatas ritual tahunan semata atau sebagai alat untuk senang-senang karena kita menikmati  daging kambing,sapi ,kerbau atau unta ( kalau ada he…he) Ok enyak , babe , kakek- nenek,bapak –ibu & akhi ukhti sekalian ( maklumlah ide kan umum untuk semua masyarakat gak pandang usia & suku ) _kita jika ingin memahami dan mendapatkan butiran – butiran hikmah ini maka yang harus kita lakukan ialah mengetahui alur cerita dari sejarah Qurban itu sendiri  , karena memang Qurban ini memiliki Asbab alias sebab nya mengapa ia di syariatkan oleh Allah yang maha rahim…
Maka dengarkanlah kisah ini " E…salah deng bukan dengerin tapi baca kisah ini coz inikan Artikel bukan ceramah .

Mulai serius ni

 . pertama ialah kisah Habil & Qobil. Mereka adalah anak-anak nabi adam Allah mengabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an agar menjadi pelajaran bagi_anak cucu_Nabi Adam,termasuk kita semua. Diriwayatkan dari para sahabat di antaranya ialah ibnu abbas & ibnu mas'ud  bahwa Nabi Adam biasa mengawinkan  puteranya  dari  satu  kelahiran  dengan_puteri dari kelahiran yang lain.Karena itu Habil akan dinikahkan dengan saudara  perempuan Qabil yang paling cantik diantara anak-anak perempuan nabi adam as , Qobil menolak keinginan anak nya  karena ia ingin mengawani saudarinya  tersebut maka nabi adam memerintakan mereka berdua untuk memberikan Qurban kepada Allah & bagi siapa yang kurban nya di terima oleh Allah maka ia yang berhak menikahi  Gadis tersebut.maka ketika adam pergi .habil dan qobil mempersembahkan kurbanya ,habil berkurban dengan seekor kambing betina yang Gemuk & Qobil berkurban dengan setumpuk tanaman yang buruk. Sebenarnya memang latar belakang pekerjaan mereka berbeda Qobil adalah petani sedang habil adalah peternak ,namun qobil tidak mengkurbankan hasil tani nya yang baik melainkan  mengkurbankan  tanaman yang buruk , ternyata yang Allah terima ialah Qurban habil  melihat hal itu qobil sangat marah dan berkata  " aku pasti membunuh mu " agar habil tak jadi menikahi gadis tersebut_ Habil menjawab " sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang – orang yang bertaqwa.selanjutnya di kisahkan habil terlambat pulang Nabi adam as memerintahkan qobil untuk mencarinya , ketika mereka bertemu Qobil yang sangat marah berniat membunuh habil ,lalu habil menakut-nakutinya akan dosa dan berkata seperti yang dikisahkan Al-qur'an berikut ini

   
  "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, Aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya Aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."( QS Al-maidah : 28 )


Habil tak ingin membalas qobil sekalipun sebenarnya habil lebih kuat , lalu qobil memukul habil di bagian kepala nya dengan batu  seketika itu juga habil wafat.


  
Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
( QS 5 (Al-maidah :30)

Setelah membunuh saudaranya Qobil bingung ,membawa mayat saudaranya kemana-mana , tak tau apa yang harus di lakukanya , sampai kemudian Allah tabaraka wa ta'ala mengirim kan dua burung gagak yang berkelahi salah satu dari burung itu mati  dan burung gagak yang lain menggali tanah dengan cakar nya untuk menguburkan bangkai burung yang di bunuh nya.
Seperti di jelaskan dalam Qur'an suroh almaidah ayat 31
    
    Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya[410]. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, Mengapa Aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu Aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

Melihat burung itu Qobil lalu menggali tanah dan menutupi jasad  habil dengan tanah
 ( menguburnya )

Nah…Dari kisah pertama ini apakah kita sudah bisa mengambil I'tibar nya ?? tentunya banyak banget pelajaran yang bisa kita ambil.

Antara lain "

-Sifat dengki dengan saudara baik sedarah atau se aqidah ketika saudaranya mendapat ni'mat hanyalah akan membawa petaka.

Al-hasan al basriberkata : Wahai bani adam ( manusia ) mengapa engkau mendengki saudara mu ?kalau sesuatu yang di berikan kepada nya itu adalah kemuliaan baginya , maka mengapa engkau dengki kepada orang yang di muliakan oleh Allah ,?

 Orang yang dengki adalah musuh bagi kenikmatan yang Allah berikan ,Dengki di bolehkan kepada 2hal orang yang di beri harta lalu di gunakan untuk Allah & orang yang di beri pemahaman akan al-qur'an lalau di laksanakan nya

                Yang ke selanjutnya ialah , bahwa Qobil adalah orang pertama yang memulai pertumpahan darah , hari ini muncul banyak Qobil – Qobil moderen alias pembunuh –pembunuh baru , Dosa yang di lakukan qobil ini telah di contoh banyak orang artinya Qobil menerima dosa orang –orang yang mencontoh nya.

Siapa yang mengajari keburukan maka jika ada  orang yang meniru keburukan itu maka yang  mencontohkan akan menanggung dosa orang yang meniru tanpa mengurangi dosa peniru tersebut.
 ( Intisari HR muslim )



Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.( QS 4:93 )



3.Qurban yang Allah perintahkan hanyalah untuk membuktikan siapa yang Loyal kepada Allah sekali-kali Daging  kambing dan tanaman itu tak akan sampai kepada Allah yang sampai ialah Ketaqwaan nya

Daging (qurban) dan darahnya itu sekali – kali tidak akan sampai kepada ALLAH, tetapi yang sampai kepada-NYA adalah ketakwaan kamu. (QS. Al-Hajj ayat 37).  .”



Kisah ke 2 adalah kisah Ibrahim & ismail .

Pada suatu ketika Ibrahim membawa hajar sang istri dan ismail  dengan di bonceng di atas untanya tanpa tujuan yang pasti , karena terjadi sesuatu permasalahan di  rumah tangga ibrahim & Allah memang mewahyukan kepada ibrahim untuk pergi.

Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan jauh yang melelahkan, tibalah Nabi Ibrahim bersama Ismail dan ibunya di Makkah kota suci di mana Kaabah didirikan . Di tempat di mana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri perjalanannya dan di situlah ia meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman sedangkan keadaan sekitarnya tiada tumbuh-tumbuhan, tiada air mengalir, yang terlihat hanyalah batu dan pasir kering. Alangkah sedih dan cemasnya Hajar ketika akan ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yang masih kecil di tempat yang sunyi senyap dari segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir. Ia seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, janganlah ia ditinggalkan seorang diri di tempat yang kosong itu, tiada seorang manusia, tiada seekor binatang, tiada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir, sedangkan ia masih menanggung beban mengasuh anak yang kecil yang masih menyusu. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tega meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya yang sangat disayangi akan tetapi ia sadar bahwa apa yang dilakukannya itu adalah kehendak  Allah s.w.t. yang tentu mengandung hikmat yang masih terselubung baginya dan ia sadar pula bahwa Allah akan melindungi Ismail dan ibunya dalam tempat pengasingan itu dari segala kesukaran dan penderitaan. Ia berkata kepada Hajar:

"Bertawakal-lah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungimu dan menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyu-Nya, tidak sesekali aku tega meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat kucintai ini. Percayalah wahai Hajar, bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah."

Rupa nya kepergian ibrahim meninggalkan hajar & ismail adalah perntah Allah.
Mendengar kata-kata Ibrahim itu segeralah Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah beliau menunggang untanya kembali ke Palestina dengan iringan air mata yang bercurahan membasahi tubuh Ismail yang sedang menetak. Sedang Nabi Ibrahim pun tidak dapat menahan air matanya ketika ia turun dari dataran tinggi meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestina di mana isterinya Sarah sedang menanti. Ia tidak henti-henti selama dalam perjalanan kembali memohon kepada Allah perlindungan, rahmat dan barakah serta kurnia rezeki bagi putera dan ibunya yang ditinggalkan di tempat terasing itu. Ia berkata dalam doanya:" Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat rumah-Mu (Baitullahil Haram) di lembah yang sunyi dari tanaman dan manusia agar mereka mendirikan salat dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan yang lazat, mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu."
Cerita nya Gini lho…
Karena sebenar nya dulu istri pertama ibrahim as . yaitu sarah tidak hamil-hamil lalu sarah menyuruh ibrahim menikah dengan hajar , lalu hajar hamil e….sarah merasa gimana gitu… ya wajarlah wanita…lalu hajar & ismail pisah dengan sarah  pergi di antar nabi  ibrahim..karena perpisahan itu permintaan sarah & tuntunan wahyu Allah.

 _ ibrahim pergi sama hajar dan ismail lalu ibrahim kembali lagi kepada sarah & meninggalkan hajar serta ismail di makkah.

Langsung saja singkat Cerita   Diriwayatkan bahwa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya (karena tiada nya bahan makanan )  kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril, kemudian diajaklah Hajar mengikutinya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air yang jernih dengan kuasa Allah. Itulah dia mata air Zam-zam yang sehingga kini dianggap suci oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya untuk mendapatkan setitik atau seteguk air dari padanya dan karena sejarahnya mata air itu disebut orang "Injakan Jibril". Ada juga yang mengatakan itu bekas air mata nabi Ismail.
Alangkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yang mancur itu. Segera ia membasahi bibir puteranya dengan air suci itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikian pula wajah si ibu yang merasa sangat bahagia dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yang mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah dibayang-bayangi oleh bayangan mati kelaparan yang mencekam dada.
PERINTAH MENYEMBELIH ISMAIL AS
Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia sayangi serta menenangkan hatinya yang selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.
Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan, seorang putera yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah, seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oleh tangan si ayah sendiri.
Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.
Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud: "Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya". Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.
Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:
"Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."
Kemudian dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: "Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah".
Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.
Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah perkorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan perkorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku. "Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau ia telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.
Dalam keadaan bingung dan sedih hati, kerana gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: "Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan". Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa, Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap Hari Raya Idul Adha di seluruh pelosok dunia.                                                                                                
“HIKMAH NYA “

Hikmah nya banyak sekali baik bagi kehidupan individu ataupun keluarga , Namun disini tidak akan di jelaskan semua yang jelas bagaimana tingkat kesabaran seorang istri yang di tinggal suami sekaligus seorang ibu , walau di rundung kesusahan namun  ia tetap berharap pada Allah swt , dan berusaha tak kenal putus asa maka pertolongan Allah pun  datang .
“Tegas nya di balik kesulitan ada pasti kemudahan”
Selanjutnya walaupun ismail adalah anak yang sangat di cintai ibrahim namun ketika datang perintah Allah ,yang menurut logika gak masuk akal , yaitu nyembelih anak nya sendiri maka ibrahim memilih cinta nya pada Allah inilah yang di sebut tunduk,patuh,berserah diri  pada Allah tanpa fakir-fikir perintah itu masuk akal atau tidak ,ismail pun demikian merupakan anak yang sholeh  ta’at.itulah anak dambaan ayah dan ibu yang ta’at pada  Dinullah.
  namun Allah mengganti nya dengan kambing , karena semua itu untuk menguji iman, cinta & ta’at nya ibrahim pada Nya  “ wallahu a’lam  bi showab “
Isya Allah bersambung lain waktu …..yach.
For You

0 comments:

Post a Comment

ila Online - Just For Fun
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Site Search