Indonesia
mengirim 22 Atlet dari berbagai jenis ajang olahraga untuk berlaga di Olimpiade
London dan Senin malam (Selasa dinihari WIB) Republik Indonesia berhasil mendapatkan mendali
pertama dari cabang olahraga angkat besi
walau hanya mendali perunggu.
Mendali
tersebut di sumbangkan dari atlet angkat
besi bernama Eko yuli irawan, Eko yuli irawan sendiri merupakan atlet yang lahir
pada 24 Juli 1989 di Tejo sari, Kota Metro,Lampung .
foto oleh : tempo.co
Ayahnya
saman adalah seorang tukang becak dan
ibunya wastiah adalah seorang penjual sayur, sebelum menjadi atlet angkat besi
ia adalah seorang pengembala kambing, kala itu jumlah kambingya ada 4 ekor dan merupakan hart a kepunyaan orang tuanya.
Ia sering di usir lantaran suka mengintip orang yang sedang latihan
angkat besi, namun akhirnya pelatih asal Metro yon Haryono mengajaknya untuk latihan.
Ia
begitu rajin latihan walau harus di barengi dengan mengangon kambing sampai
akhirnya mendapatkan prestasi demi prestasi Berikut rentetan prestasi EKO :
Dari bonus ratusan juta yang ia peroleh
ekonomi orang tuanya berubah , ayahnya kini tak perlu lagi menarik becak dan
ibunya tak perlu lagi berdagang sayur di lapak karena sudah memiliki ruko di
rumahnya walau tak besar.
Kini
iapun menanti bonus 250 juta dari pemerintah RI.
Suasana kehidupan mahasiswa dan
masyarakat islam di bulan ramadhan ini terlihat begitu indah dan mengagumkan di
negeri paman syam, negeri yang selama ini keras memusuhi islam.
Teman Blessing News
di Amerika telah menghantarkan Kami
pada Pengamatan ini, dari obrolan saya
dengan dia saja kami sudah bisa merasakan bagaimana Antusiasisme
orang – orang islam di Amerika....
Suasana Ukhuwah
Islamiyah dapat anda lihat pada foto berikut ini
,walaupun foto-foto ini di
ambil pada waktu sebelum ramadhan, yang jelas foto-foto
tersebut adalah foto-foto di ISLAMIC
CENTER UNIVERSITAS NEW YORK dan suasana keislaman di sana.
anda bisa menyaksikan video – video kemesraan
dan sholat taraweh umat islam di Negeri itu melalui situs http://www.ustream.tv/channel/isofcny
dalam video tersebut akan terlihat
mereka satu dengan yang lainya serius mengobrol dan bencengkrama.
Pembantaian Umat muslim di rohingya Myanmar oleh para penganut Agama Budha sudah sangat keterlaluan,
sampai Juli 2012 Jumlah korban meninggal sudah 6000 Jiwa, Sedangkan menurut PBB jumlah muslim Rohingya mencapai 800000,
Namun yang menjadi anehnya President
Myanmar Thein Sein tidak mengakui
muslim rohingya sebagai warga Negara Myanmar dan mendukung agar muslim Myanmar mengungsi
ke Negara-negara sekitar, demikian juga pemerintah dia atas tragedy bedarah di Myanmar,
selain itu juga muslim rohingya
menjadi penganiayaan ,
pemerkosaan dan pembakaran, banyak rumah-rumah yang di bakar.
Intan, Dari Seorang Punk, Kini Menjadi Muslimah Kaffah
Jum'at, 27 Juli 2012
Hidayatullah.com--Alkisah
tahun 2007-2008. Wanita bernama lengkap Intan Dwi ini mengalami
pemberontakan batin. Sebagai akibatnya, gadis kelahiran 24 April 1995
jarang pulang ke rumah. Kalaupun pulang, paling cepat biasanya hanya dua
minggu sekali. Musik punk dan kehidupan jalanan akhirnya
menjadi pilihan hidupnya saat itu. Jiwa pemberontakan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dalam dirinya.
“Itu gaya hidupnya,” jawab Intan kepada hidayatullah.com saat ditanya tentang alasannya tertarik menjalani hidup sebagai anak punk.
Intan bercerita, selama nge-punk ia
tinggal tak menentu. Tidur di jalanan mulai dari jalur Sukabumi,
Cibinong hingga Ciawi Puncak Bogor Jawa Barat. Mengamen,
bersenang-senang dengan rekan-rekannya sebagai sesuatu yang ia jalani,
setelah ia terpengaruh dari gaya hidup band-band punk. Ia menyebut band seperti Rancid, Ramones hingga Sex Pistols.
Rupanya
takdir berkata lain. Titik jenuh menghampirinya di tahun 2010, setelah
selama 2009 dia mengalami proses pertempuran batin. Rasa bosannya
membuat dia membutuhkan suasana baru dari sekitar mengamen, makan,
senang-senang. Intan mulai tersadarkan ketika Allah Subhana Wa Ta’alah
mempertemukan dia dengan komunitas bernama Punk Muslim.
“Semua ini karena do’a dari orangtua,” jelas gadis yang bisa bermain gitar ini.
Di Punk Muslim, dia
mulai mengikuti pengajian rutin bersama teman-teman barunya. Mulai
dari belajar membaca Al-Qur’an hingga materi-materi akiidah Islamiyah
seperti; marifatullah, marifatul rasul dan fiqih wanita dan nilai-nilai
agama lainnya.
“Banyak
banget perubahan, terutama mungkin dari keluarga lebih memerhatikan,
dan tetangga lebih segan ke kita. Sekarang juga semakin banyak teman,
semakin menambah wawasan jadi bisa tahu dunia lain juga,” jelasnya di
sela-sela Aksi Peduli Rohingya, Kamis (26/07/2012).
Sejak pilihannya untuk meninggalkan punk, Intan bukan hanya meninggalkan atribut punk, tapi
dia juga istiqomah dalam menutup aurat. Jilbab panjang hingga ke
pinggang. pakaian lebar menemani rok panjang dan kaos kakinya lengkap ke
mana-mana.
Sekarang,
tak terlihat lagi lekuk-tubuh seperti dulu ketika dia biasa memakai
celana jins ketat. Yang tersisa hanya telapak tangan dan wajah yang
penuh senyum nan anggun.
Intan
mengaku, apa yang telah ia rasakan dalam beragam bentuk pengalaman itu
membuatnya sadar betapa cintanya Allah dalam hidupnya melalui hidayah
ini.
Ramadhan
ini adalah yang ketiga kali dia sudah bersama keluarga, setelah
sebelumnya tak pernah menjalankan ibadah puasa dan tak pernah menikmati
Ramadhan di rumah secara khusyu'.
Saat ini, Intan selalu memanfaatkan Ramadhan untuk memuhasabah dirinya.
Dari
Ramadhan pula, dia belajar membuka mata hati untuk mendekatkan diri
pada Allah Subhanahu Wata'ala, karena dengan Ramadhan ia jadi tahu
bagaimana menyelami makna hidup.
“Aku
mau meneruskan sekolah, lalu kuliah dan pengen lebih mengejar cita-cita
dan memperbaiki diri lebih baik lagi dari sebelumnya,” jelas gadis yang
bercita-cita menjadi psikolog ini.
Punk Muslim
Sebagaimana diketahui, Punk Muslim adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh Almarhum Budi Chaeroni. Budi yang juga seorang anak punk tiba-tiba mendapatkan hidayah dari Allah. Dalam hidayahnya Budi ingin mengajak teman-teman punk-nya untuk belajar mengaji dan mendekatkan diri pada Islam.
Budi
meninggal pada tahun 2007 dalam sebuah kecelakaan motor yang sebabkan
dia mengalami pendarahan otak. Setelah kepergian Budi, Punk Muslim tetap berjalan diteruskan oleh sahabat-sahabatnya.
Intan, adalah salah satu dari ragam warna anak-anak punk yang akhirnya bisa mengerti arti Islam dalam hidup. Bukan hanya meninggalkan punk, Intan juga sudah meninggalkan bermusik dan hingga hari ini istiqomah dengan menutup aurat.
Ia telah membuat punk menjadi lebih mengenal Islam dan Muslim, sebelum kata Muslim itu justru membunuh punk itu
sendiri dan bagaimana hanya cukup total menjalani hidup sebagai seorang
Muslim. Inilah gaya hidup sejati dan terakhia seorang Intan saat ini.
"Islam Is My Life, Is My Way, Is My Attitude!," ujarnya.*
Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan ….
Para
ilmuwan sekarang baru berbicara tentang otak yang berada dalam jantung
(hati) yang terdiri dari 40.000 neuron, yaitu yang kita sebut "akal"
yang terdapat di pusat jantung. Akal inilah yang bertugas memandu otak
untuk melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu Allah menjadikan jantung
sebagai sarana untuk memahami. Firman-Nya:
Maka
apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati
yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan
itu mereka dapat mendengar? karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
Ayat
ini menegaskan bahwa jantung (hati) itu berpikir dan sadar. Anehnya,
sebagian ilmuwan akhir-akhir ini baru menemukan hubungan antara hubungan
hati dengan kesadaran dan berfikir. Mahasuci Allah.
1- Pearsall P, Schwartz GE, Russek LG, Changes in heart transplant recipients that parallel the personalities of their donors, School of Nursing, University of Hawaii, www.springerlink.com, 2000.
2- Paul Pearsall, The Heart's Code: Tapping the Wisdom and Power of Our Heart Energy, New York, Broadway Books, 1998.
3- Linda Marks, THE POWER OF THE HEART, www.healingheartpower.com, 2003.
4- Dorothy Mandel, Spirit and Matter of the Heart, Grace Millenium, Winter 2001.
5- Linda Marks, The Power of the Soul-Centered Relationship, HeartPower Press, 2004.
6- Paul Pearsall, Gary E. Schwartz, Linda G. Russek, Organ Transplants and Cellular Memories, Nexus Magazine, April - May 2005.
7- Schwartz GER, Russek, LGS. The Living Energy Universe. Charlottesville, VA: Hampton Roads Publishing, 1999.
8- His Heart Whirs Anew, Washington Post, August 11, 2007.
Cobalah
amati kendaraan yang melintasi jalan raya.
Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor.
Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja
jalanan”.
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan”
Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar
insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI.
Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di
depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
“Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih,
karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang
meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat
mengindap lever.
Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari
ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko,
Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi
cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat
penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.
Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat
berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil,
hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.
Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika
usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model
rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar
berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga
membuatnya rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart
Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda
teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli
yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah
wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan
membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia
selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat
memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya
larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada
zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam
goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam.
Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh
dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.
Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri
dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa
yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan
oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh
Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar.
Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia
ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya
keluar dari bengkel.
Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius.
Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya.
Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia
kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah
pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan
yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya
dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
“Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi
makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan
pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil.
Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan
mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap
penghinaan.
Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya
diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan
pabrik. Malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak
memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok
orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang
meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas
mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol
yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan
pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga
diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba
beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan
bensin. Disini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak
dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan
terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” -
cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka
berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda
kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari
tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk
Indonesia.
Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam
menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang
dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka
tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda
mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa
diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun
berasal dari keluarga miskin.
Masih ingatkah ketika kita dahulu
belajar berjalan? “ Tidak ingat “ ..ya sama kalau gitu, saya juga gak inget
karena masih kecil, maksudnya ialah
ketika dahulu kita kecil atau anak kecil pada umumnya yag sedang belajar
berjalan tentu ia tak akan semudah membalikan telapak tangan, dari tengkurab
berdiri langsung jalan atau lari, ada tahap yang di lalui salah satu dari tahap
itu ialah tahap ia terjatuh-jatuh ketika hendak berjalan ada
banyak kegagalan – kegagalan yang terjadi sebelum bisa berjalan bebas. Dengan
demikian kegagalan adalah hal wajar bagi mereka yang bergerak untuk meraih
kesuksesan, untuk meraih kejayaan untuk meraih apa yang di cita-citakan hanya
orang yang diam saja yang diam saja yang
tak akan merasakan kegagalan seperti apa yang di katakan Charles Kettering
“Saya belum pernah mendengar
siapapun yang tersandung ketika sedang duduk. Karena itu jalanlah terus meski
Anda tersandung dan jangan berhenti.”
Jika anda atau kita semua tidak
ingin menikmati rasa kegagalan maka Diamlah jangan bergerak untu meraih impian anda.Yang belum pernah tau
rasanya gagal membangun bisnis berarti selama ini memang belum pernah bisnis,
yang belum pernah gagal cari pendamping karena memang belum pernah cari
pendamping yang belum pernah gagal masuk University jangan-jangan memang belum
pernah mencoba untuk mendaftar di university tersebut.
Sejarah
mencatat orang –orang yang sukses adalah
mereka yang banyak menemui kegagalan,
Collumbus penemui benua Amerika adalah orang yang gagal menemukan jalan
menuju benua Asia, shoiciro Honda penemu motor honda adalah orang yang nilai
akademis nya jelek duduk selalu di bangku belakang namun siapa sangka karya nya
hari ini mondar – mandir di depan mata kita walau shoiciro honda sendiri telah wafat, Thomas
alfa edison butuh gagal 999 kali untuk
berhasil menemukan boklam lampu yang hari ini di pakai manusia untuk penerangan
Intropeksi kegagalan
Sekarang marilah sejanak kita
menghitung ke gagalan berapa kali kita telah gagal 1, 2 , 3, 4, 10, 100 tau
lebih kegagalan yang kita alami, mari evaluasi kegagalan kita dan kenapa kita
gagal sekalipun kegagalan adalah biasa namun harus kita atasi karena kita tak
ingin gagal tulen gagal abadi sampai kita mati, evaluasi kegagalan ini lah
sebagai kendaraan yang akan
menghantarkan Kita dari desa kegagalan menuju kota kesuksesan, orang
yang akan ber evaluasi akan bergerak untuk membenahi hal-hal yang menyebabkan
ia gagal dan akhirnya menuju kepada kesuksesan tersebut.
“Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untuk
memulai lagi dengan lebih baik dan cerdik.” (by: Henry Ford)
Peringkat gagal tersebut di lansir oleh Dalam
kompilasi The Fund for Peace, sebuah lembaga nirlaba berkedudukan di Washington
DC, Amerika Serikat, sebenar nya apa yang mereka rilis ini cukup beralasan
karena indonesia memang gagal, gagal dalam mencetak manusia-manusia pilihan, Indeks Pembangunan Manusia ( IPM) Ada pada ranking 124 dari 187 negara, gagal
menjaga budaya, sehingga budaya-budaya indonesia sampai di maling oleh orang
lain bahkan sampai Cendol & Rendang Juga
ikut diakui negara jangan-jangan Sambal
trasi dan orek juga ikut ke gondol. Seperti dintopik Top News kegagalan
adalah langkah menuju kebangkitan namun jika melihat indonesia kegagalannya
adalah kegagalan yang lebih parah karena sebelum nya indonesia di urutan 64
negara teragagal sekarang ada di urutan 68 dari 178 negara,
Semoga kedepan
Indonesia bisa Bhaldatun toyyibatun wa rabbun ghofur,